Abadijaya News : Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai sahabat terbaiknya. Ini berlaku di pemerintahan, dunia usaha, maupun politik.
Hal itu diungkap oleh
mantan Ketua Palang Merah Indonesia itu di hadapan ribuan kader parpol
berlambang pohon beringin dalam perayaan ulang tahun emas yang digelar
di Jakarta International Expo pada malam ini, Selasa 28 Oktober 2014.
Uniknya, pria yang akrab
disapa JK itu, justru menyebut Suryo Paloh sebagai Ketua Dewan
Pertimbangan tahun 2009, bukan Ketua Umum Partai Nasdem.
Mendengar hal itu, langsung disambut tepuk tangan meriah seluruh kader Golkar yang berada di dalam ruangan Hall D.
Tak mau kalah, ARB menyebut JK tetap sebagai kader Golkar. Padahal, sejak awal ARB menyatakan Golkar berfungsi sebagai penyeimbang dengan berada di luar lingkar pemerintahan.
Untuk membuktikan hal itu, kata ARB, semula JK sudah ingin mengenakan pakaian batik khas parpol berlambang pohon beringin itu. "Tapi, karena tahu akan diundang dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden, beliau tidak jadi mengenakannya," kata ARB yang disambut derai tawa kader.
Sejak semula maju menjadi kandidat Wakil Presiden, JK tegas menyatakan tidak akan keluar dari partai yang membesarkan namanya itu. Saat ditanya media pada Mei lalu, JK mengatakan keputusannya mendukung Joko Widodo saat itu murni keputusan pribadi, bukan mewakili partai.
"Memang, ada peraturan yang mengharuskan saya keluar?" tanya Kalla ketika ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum saat itu.(viva)
Mendengar hal itu, langsung disambut tepuk tangan meriah seluruh kader Golkar yang berada di dalam ruangan Hall D.
Tak mau kalah, ARB menyebut JK tetap sebagai kader Golkar. Padahal, sejak awal ARB menyatakan Golkar berfungsi sebagai penyeimbang dengan berada di luar lingkar pemerintahan.
Untuk membuktikan hal itu, kata ARB, semula JK sudah ingin mengenakan pakaian batik khas parpol berlambang pohon beringin itu. "Tapi, karena tahu akan diundang dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden, beliau tidak jadi mengenakannya," kata ARB yang disambut derai tawa kader.
Sejak semula maju menjadi kandidat Wakil Presiden, JK tegas menyatakan tidak akan keluar dari partai yang membesarkan namanya itu. Saat ditanya media pada Mei lalu, JK mengatakan keputusannya mendukung Joko Widodo saat itu murni keputusan pribadi, bukan mewakili partai.
"Memang, ada peraturan yang mengharuskan saya keluar?" tanya Kalla ketika ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum saat itu.(viva)
Tag :
politik