Uang Sampah Jakarta "ditilep" Adanya Kelebihan Pembayaran

Abadijaya News : Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi menemukan kerugian Negara sebesar Rp260 juta di Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Menguapnya uang APBD untuk penanganan kebersihan sampah itu diduga kuat ada unsur diselewengkan alias dikorupsi oknum-oknum PNS dengan modus bikin laporan “abal-abal.
Uchok menyontohkan, uang yang menguap itu, di antaranya pengeluaran BBM atas kendaraan yang sedang dalam perbaikan di bengkel dan rusak berat serta telah diusulapuskan senilai Rp 9.990.000.

Lainnya, ungkap Uchok, pengeluaran BBM untuk kendaraan yang tidak beroperasi pada Seksi Penanggulangan Sampah senilai Rp102.960.000.

Abadijaya News: Lebih tidak realistis lagi, pengeluaran BBM atas kendaraan yang diperuntukkan mendukung kegiatan Dharma Wanita saat tidak beroperasi malah dianggarkan senilai Rp102.960.000.

“Sudin Kebersihan Jakarta Pusat memiliki dua kendaraan yang khusus diperuntukan mendukung kegiatan Dharma Wanita. Dibagian belakang kendaraan truk tersebut dipasang tempat duduk yang saling berhadapan secara permanen. Kendaraan ini statusnya berada di Seksi Penanggulangan Sampah,” kata Uchok, Sabtu (4/10/2014),

Ada pun kegiatan Dharma Wanita biasanya berlangsung sebulan sekali. Kendaraan ini mengantar ibu-ibu Dharma Wanita dan karyawan di Semper dan Sunter. Sopir dari kendaraan tersebut merupakan Petugas Lepas (PL), sehingga setiap hari tetap masuk untuk absen di Kantor Sudin Kebersihan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari sopir dan petugas yang merekap SPJ di seksi Penanggulangan Sampah, SPJ sebenarnya hanya diberikan seminggu tiga kali, yaitu Senin, Rabu dan Jumat. Dari data pencairan belanja BBM diketahui bahwa hampir setiap hari terjadi penerbitan SPJ BBM, sehingga terdapat kelebihan pembayaran senilai Rp102.960.000.

Jika uang senilai itu terbukti “ditilep”, praktis bisa dijerat dugaan melakukan tindak pidana korupsi (lensaindo)
pageads
Tag : Daerah

Related Post: