Kejadian itu bermula ketika antrian sudah mengular hingga dua kilometer di luar SPBU. Sebuah mobil Daihatsu Taruna Hitam dengan Nopol BE3735YF yang seharusnya diisi BBM jenis solar justru diisi BBM jenis premium.
"Tadi saya diarahkan untuk masuk jalur ini, ya saya ikut saja. Saya sadar salah isi BBM saat akan membayar. Biasanya bayar Rp 200.000 sudah penuh, koq ini cuma dapat setengah," ujar Noval Ardiansyah pengemudi mobil daihatsu tersebut.
Usai kejadian itu, Noval dibantu, petugas SPBU dan pihak kepolisian, menguras isi tangki mobil. Berdasar kesepakatan dengan pihak SPBU, kerugian akibat peristiwa ini ditanggung bersama antara Petugas SPBU dan pemilik mobil.
"Sama-sama salah, petugas tidak menanyakan kepada pengendara mau mengisi BBM jenis solar atau premium. Pemilik mobil juga salah karena tidak menyampaikan BBM jenis apa yang ia butuhkan," ujar Pengawas SPBU Sultan Agung Okto.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo bersama kabinetnya, baru saja mengumumkan BBM naik. Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi membuat harga BBM Premium menjadi Rp 8.500 dan Solar Rp 7.500.(kompas)
Tag :
Unik