Kunjungan ke Sultra Jokowi Di Sambut Demo

Abadijaya News : Kunjungan Presiden Joko Widodo di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (6/11/2014) diwarnai aksi unjukrasa dari kelompok mahasiswa di beberapa titik di Kota Kendari.

Salah satu elemen mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Nasional Pasal (GNP) 33 UUD 1945 Sulawesi Tenggara, dalam orasinya menyatakan penolakan atas rencana Pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sempat terjadi aksi saling dorong antarmahasiswa dengan petugas kepolisian. Sebab, mahasiswa berusaha menerobos barikade polisi untuk menuju Hotel Clarion tempat kegiatan Presiden. Aksi tersebut tidak berlangsung lama. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dan menuju kampus mereka di Universitas Muhammadiyah Kendari.

"Kenaikan harga BBM bakal menyengsarakan rakyat Indonesia, karena seluruh sektor juga akan ikut naik," kata Saddang Nur, koordinator aksi.

Kenaikan harga BBM, kata Saddang, hanya alasan pemerintah untuk mendorong liberalisasi di sektor hilir.

Sementara di tempat berbeda, 100 orang mahasiswa dari Keluarga Besar Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, berupaya menerobos barisan polisi. Namun berhasil dicegah di jembatan pasar baru, Jalan MT. Haryono Kendari.

Tak hanya menolak kenaikan harga BBM, mahasiswa dari BEM FISIP UHO meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencabut moratorium penerimaan CPNS selama 5 tahun. Mereka menilai kebijakan itu hanya akan menambah angka pengganguran.

"Kami meminta kepada bapak jokowi Widodo untuk segera merekomendasikan putra Sultra sebagai menteri dalam kabinet kerja Jokowi-JK," ungkap Samsul Ketua BEM Fisip UHO.

Hingga kini, para mahasiswa masih berunjukrasa di depan kampus masing-masing. Kunjungan Presiden Jokowi untuk pertama kali di Kendari, dijadwalkan akan membuka Musyawarah Nasional ke X11 Ikatan Alumni UGM dan bertemu dengan nelayan di Pelabuhan Samudera Kendari.
Kedatangan Jokowi aparat keamanan mengerahkan 3.000 personel dari TNI dan Polri. (kompas)
pageads
Tag : Kabinet