17 Orang Tewas, Tragedi Minuman Maut di Garut

Abadijaya News: Jumlah korban tewas akibat minuman keras oplosan di Garut terus bertambah. Setelah Rabu (3/12/2014) lalu campuran miras dan zat lain yang dinamai "cherrybelle" itu membunuh 10 orang, Kamis (4/12/2014) ini korban tewas bertambah menjadi 17 orang.

Berdadarkan data yang dirilis Kepala Subbagian Informasi dan Hukum RSUD dr. Slamet, Ade Sunarya, keenambelas korban tewas adalah Andri (19), Erwan (20), Dani (23), Budiman (24), Sobar (25), Asep (18), Ripal (18), Yayan (24), Sudar (15), Denis (22), Agus (18), Firman (30), Taryana (27), Engkus (26), Egi (20), dan Deden (20).

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis sore, satu korban tewas lainnya bernama Uci Sanusi yang tewas setelah menjalani perawatan di Puskesmas Cibatu.

Hingga kini, masih terdapat empat korban lainnya yang masih menjalani perawatan intensif di
instalasi gawat darurat RSUD dr. Slamet. Keempatnya yaitu Irvan (18) dan Yanwar (22) yang masuk ruang perawatan Kamis serta kakak beradik Romi (17) dan Roni (22) yang dirawat sejak Senin
(1/12/2014). Kondisi Romi dan Roni saat ini sudah membaik.

Sementara itu, jajaran kepolisian dari Polres Garut telah menyegel dan memasang garis polisi di kios yang diduga sebagai tempat para korban membeli miras. Kios tersebut terletak di Jalan Guntur Melati, Kecamatan Tarogong Kidul. Para pedagang di sekitar kios menyatakan tidak mengenal sosok pemiliknya.

Akan tetapi, mereka kerap mendapati banyak pemuda dan remaja berusia belasan yang membeli miras di tempat itu. Di sana, miras oplosan "cherrybelle" yang dikemas dalam kantung plastik bisa didapatkan dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000.

Wakapolres Garut, Kompol Ifran Nurmansyah menyatakan telah meringkus dua tersangka penjual miras maut. "Keduanya merupakan pasangan suami-istri berinisial R (52) dan Y (40). Mereka mengakui sebagai penjual dan masih kami dalami apakah mereka juga sebagai peracik," ujarnya saat ditemui di Mapolres Garut, jalan Sudirman, Kamis. (PR)


pageads
Tag : Peristiwa