Turut hadir dalam acara tersebut adalah sesepuh yang dihormati kedua kubu yang bertikai di internal PPP, yaitu Ketua Dewan Syariah PPP KH Maemun Zubair atau biasa disapa dengan Mbah Moen.
"Ada undangan Mukernas yang dilakukan oleh DPP. Makanya saya hadir," ujar Mbah Moen kepada wartawan sebelum acara Mukernas dimulai, di Hotel JS Luwansa.
Mbah Moen juga mengaku sudah memberikan nasihat kepada Ketua Umum PPP, Djan Faridz, untuk lebih terbuka melihat kondisi politik terkini.
"Harus lebih terbuka dengan kondisi saat ini," jelasnya.
Sementara mengenai dualisme di tubuh PPP, Mbah Moen berpendapat bahwa islah adalah jalan terbaik bagi kedua kubu, baik kubu Djan Faridz maupun kubu Romahurmuziy.
Meski begitu, KH. Maimun Zubair menegaskan bahwa Muktamar Jakarta sebagai muktamar yang sah dan konstitusional. Pasalnya, muktamar yang mengesahkan Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP itu merupakan hasil keputusan Mahkamah Partai.
"Bahwa Muktamar yang ada ini adalah satu-satunya Muktamar yang diputuskan oleh Mahkamah Partai, jadi saya mengikuti. Jadi Mahkamah Partai memutuskan Muktamar yang sah tanggal 30 Oktober itu (di Jakarta)," ujar Mbah Moen.
Lebih jauh, ia berpesan agar PPP terus menjunjung tinggi azas Islam. Namun, bukan berarti PPP bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.
"Tapi tetap Indonesia adalah negara kita miliki bersama. Kewajiban partai ini bahwa agama mewajibkan ada kelompok yang amar maruf nahi munkar," tandasnya.(rmol)
Tag :
politik