Sering Akses Pornografi, Penyebab Menurunnya Jumlah Pria AS Menikah

Abadijaya News: Sebuah tim peneliti di Jerman menemukan bahwa merebaknya pornografi yang dengan mudah diakses lewat internet merupakan salah satu penyebab menurunnya jumlah pria dewasa yang menikah di Amerika Serikat.

"Hasil dalam makalah ini menunjukkan bahwa pornografi mungkin tidak berkorelasi langsung dengan tren penurunan angka menikah, namun berkontribusi atas tren tersebut," bunyi studi tersebut, seperti ditulis The Washington Post, Senin (22/12).

Para peneliti menggunakan data dari Survei Sosial Umum, sebuah survei nasional yang representatif dan komprehensif untuk menganalisis perilaku pria berusia 18 hingga 35 tahun dalam menggunakan internet pada periode tahun 2000-2004.

Survei tersebut tidak hanya berfokus soal lama penggunaan internet untuk melihat situs pornografi oleh pria AS selama 30 hari, namun juga mengamati kegiatan lain, termasuk penggunaan situs agama.

"Kami memperkirakan faktor apa yang membantu menentukan apakah orang menikah atau tidak? Kami menemukan salah satu faktornya adalah pornografi," kata Dr.Michael Malcolm, seorang profesor di Universitas West Chester, Pennsylvania, dan salah satu penulis studi tersebut.

Untuk menguji hipotesisnya, Malcolm menyesuaikan sejumlah variabel, termasuk usia, pendapatan, pendidikan, keagamaan, pekerjaan, dan faktor lain yang berkolerasi dengan pernikahan.

Studi Malcolm juga menjelaskan soal pengaruh pernikahan terhadap penggunaan situs porno dan bukan sebaliknya. Untuk mengukur korelasi antara penggunaan pornografi terhadap pria yang telah menikah, Malcolm mengadakan survei yang diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta.

Studi ini menjelaskan penggunaan situs porno yang lebih tinggi dikaitkan dengan rendahnya tingkat pernikahan secara umum.

Situs pornografi adalah situs yang paling sering diakses oleh para peserta yang tidak menikah, ketimbang situs lainnya, seperti situs keuangan, berita, olahraga dan sejumlah situs lainnya. Sebaliknya, untuk perbandingan, penggunaan situs keagamaan berkorelasi positif dengan pernikahan.

Pasalnya, Malcolm menjelaskan, kemungkinan terkait dengan hubungan antara pernikahan dan kepuasan seksual. Jika pornografi dipandang sebagai sarana alternatif untuk kepuasan seksual, maka menikah bisa menjadi faktor berkurangnya pengunaan situs porno.

Menurunnya tingkat pernikahan juga disebabkan oleh menurunnya tingkat relijius di AS. Hal ini didasarkan pada perspektif bahwa masyarakat yang relijius akan lebih memilih menikah daripada tidak.

Menurunnya tingkat pernikahan di AS dalam terdokumentasi dengan baik. Uniknya, menurunnya tingkat pernikahan ini juga dibarengi oleh meningkatnya perceraian.

Perceraian di AS meningkat diduga disebabkan oleh banyak hal, salah satunya ketidaksetaraan penghasilan antara suami dan istri.(cnn)


pageads
Tag : Info