Untuk Menghindari Kebangkrutan Ekonomi, Jokowi Diminta Rombak Kabinet

Abadijaya News: Bila kondisi ekonomi di tahun 2015 tidak menggembirakan yang ditandai dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar terus merosot dan harga minyak tidak bisa kembali pada harga semula, kegiatan ekonomi akan berhenti dan sebagai ancamannya adalah instabilitas keamanan di daerah-daerah akan menjadi taruhannya.

Diperkirakan, angka pengangguran akan meningkat di daerah-daerah khususnya daerah pariwisata jika efisiensi pemerintah dijalankan.

Demikian keseimpulan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema Economy and Politic Outlook 2015 yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Katolik Indonesia di Jakarta (Kamis, 18/12). Kesimpulan tersebut dibacakan oleh Ketum Presidium Pusat ISKA, Muliawan Margadana, didampingi para dewan pakar termasuk di antarnya Adrianus Meliala, Charles Mangun, budayawan Eka Budianta, Titus Sarijanto serta beberapa politisi.

Dengan kesimpulan bisa digambarkan, kata Ketua Umum Presidium Pusat ISKA, Muliawan Margadana, tahun 2015 merupakan tahun sulit. Karena itu, Presiden Joko Widodo perlu melakukan perombakan kabinet dengan menempatkan orang yang tepat di bidangnya.

Indonesia, tegasnya, tidak hanya membutuhkan sosok yang bersih dari korupsi tetapi yang paling penting adalah negara ini memerlukan orang yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya. Bidang energi, sebagai contoh, sangat perlu ditangani dengan cara professional dan hati-hati.

"Oleh karena itu, pemerintah harus realistis atas kondisi ini dan mengantisipasi terhadap kemungkinan bangkrutnya ekonomi nasional. Lebih baik menyiapkan worst case scenario daripada menyalahkan kondisi global karena rakyat perlu tahu, kesiapan pemerintah dalam menghadapi terpuruknya ekonomi Indonesia," demikian Muliawan Margadana.(rmol)




pageads
Tag : Kabinet