Jabar Butuh 1.600 Ha Untuk Memenuhi Kebutuhan Para Petani

Abadijaya News: Kualitas benih kentang Jawa Barat cukup bersaing dibanding produk impor asal Amerika Serikat. Namun, kuantitas produksi benih jauh di bawah kebutuhan para petani.

Kemampuan Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar, dan petani pembenih masih sangat terbatas. Akibatnya, petani kentang masih tergantung pada pasokan benih impor.

Sekretaris Asosiasi Penanam Benih Kentang (APBK) Jabar Aceng Hasan mengungkapkan kondisi tersebut disela acara kunjungan kerja (kunker) lapangan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) di BPBK, Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (2/1).

Aceng menjelaskan, Jabar baru memiliki sekitar 100 hektar lahan penanaman benih kentang yang
terbilang standar. Padahal kebutuhan benih kentang menuntut ketersediaan lahan pembenihan minimal 1.600 hektar.

"Jabar butuh sekitar 1.600 hektar lagi untuk memenuhi kebutuhan para petani," ujar Sekjen APBK Jabar.

Ditambahkannya, lahan budidaya kentang di Jabar kini mencapai sekitar 17 ribu hektar. Pada saat yang sama, petani kentang di provinsi lain juga bergantung pada pasokan benih dari Jabar.
Kunker lapangan atau "kukurusukan" Gubernur Aher direncanakan selama tiga hari di wilayah Jabar bagian Selatan, yakni Kabupaten Bandung, Garut, Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.

Dalam kunker yang menjadi pembuka lembaran kerja 2015 ini, Gubernur didampingi Kapolda Jabar Irjen Mochammad Iriawan dan para kepala dinas terkait. Sektor pembangunan yang disasar yakni meliputi bidang pertanian, perkebunan, infrastruktur, dan pariwisata.(pemprov.jabar)



pageads
Tag : Daerah

Related Post: