Daftar 16 Politisi dan Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN


Abadijaya News: Lima bulan sudah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan. Selama roda pemerintahan ini berjalan, kontroversi pun menyeruak seputar penunjukkan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengamat BUMN Said Didu mempertanyakan pola rekrutmen yang dilakukan dalam seleksi komisaris BUMN saat ini. Pasalnya, komisaris yang ditunjuk kebanyakan terafiliasi partai pendukung hingga memiliki hubungan dengan lingkar Istana.

"Saya tidak tahu bagaimana kapasitas yang lain, tetapi sebagai contoh Sukardi Rinakit menolak jabatan komisaris BTN karena merasa tidak punya kemampuan di bidang perbankan. Selama ini, dia dikenal sebagai pengamat politik. Artinya kan bagaimana memilih orang-orang itu," ujar Said saat berbincang dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Mantan Sekretaris Menteri BUMN itu mengungkapkan, penunjukkan orang-orang dekat lingkar kekuasaan menjadi komisaris tidak baik bagi pasar. Hal ini menimbulkan kesan ada jalur khusus yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu di luar jalur profesional.

"Ketidakwajaran ini bisa berdampak merugikan BUMN yang seharusnya menerapkan prinsip profesional dan good corporate. Tentu ini akan berakibat pada penilaian pasar," imbuh dia.

Bahayanya lagi, sebut Said, apabila orang yang ditunjuk sebagai komisaris ternyata tak memiliki kemampuan di bidang BUMN yang diawasinya. Sebagai komisaris, ujar Said, seseorang bertanggung jawab melakukan pengawasan dan memberikan arahan strategis untuk mengembangkan BUMN.

"Pengalaman saya komisaris yang tidak punya kompetensi bahayanya apabila masuk ke dalam maka ada tiga kemungkinan yang terjadi yaitu dia jadi komisaris diam menikmati gaji tapi tidak melakukan apa-apa, lalu ikut cawe-cawe dalam pengambilan keputusan direksi sebagai intervensi, dan memberikan usulan yang aneh karena dia tidak paham apa-apa," ujar dia.


Berikut daftarnya:
1. Imam Sugema.
Imam menjadi Komisaris Utama PGN.

2. Paiman Rahardjo
Paiman mendapat posisi sebagai Komisaris PGN. S

3. Diaz Hendropriyono
Komisaris Utama Telkomsel. Diaz juga merupakan anak dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono.

4. Cahya Dewi Rembulan Sinaga.
komisaris independen Bank Mandiri.

5. Pataniari Siahaan
 komisaris independen BNI

6. Darmin Nasution
Komisaris Utama Bank Mandiri.

7. Sonny Keraf
Sebagai Komisaris BRI.


8. Refly Harun
Komisaris Utama Jasa Marga.

9. Roy E Maningkas
Komisaris PT Krakatau Steel.

10. Hilmar Farid
Komisaris PT Krakatau Steel.

11. Rizal Ramli
Komisaris Utama Bank BNI

12. Hendri Saparini
Hendri aktif memberi masukan kepada tim transisi

13. Hironimus Hilapok
PT Adhi Karya.

14. Goei Siauw Hong
Komisaris Bank Mandiri.


15. Jeffry Wurangian
Direktur Utama Bank Sulut

16. Dolfie Othniel Fredric Palit
Dolfie aktif sebagai anggota Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla pada masa kampanye Pemilu 2014.

Di luar ke-16 nama itu, ada pula Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate Sukardi Rinakit yang juga dikenal sebagai pengamat politik. Sukardi ditunjuk sebagai Komisaris BTN, namun dia menolak karena merasa tidak memiliki kemampuan di bidang perbankan. Dia pun lebih memilih menjadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara bidang politik dan pers.(tribun)



pageads
Tag : Kabinet