Abadijaya News: Partai Golkar terancam tidak bisa berpartisipasi dalam gelaran pemilihan kepala daerah serentak 2015 yang dimulai 9 Desember mendatang. Pasalnya, konflik dualisme kepengurusan yang terjadi belum juga menemui titik terang penyelesaian.
Menanggapi hal ini, politisi Golkar yang juga Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan resiko yang muncul jika Golkar benar-benar tidak mengikuti pilkada.
"Ya, itu resiko yang harus diterima oleh Golkar karena itu resiko politik dan yang rugi pun Golkar sendiri. Kalau sampai Golkar tidak ikut pilkada yang paling berdosa ya Ical sama Agung," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta (Minggu, 19/4).
Karena itu, Mahyudin berharap agar kubu pengurus hasil Munas IX Bali di bawah pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono dapat segera menempuh perdamaian. Sebelum masuk masa pendaftaran calon kepala daerah pada bulan Juli.
"Agung dan Ical harus bertemu untuk membicarakan masa depan Golkar bersama-sama. Saya kira mereka berdua juga orang yang bijaksana, pada gilirannya juga pasti ada jalan keluarnya," tegas Mahyudin. (rmol)
Tag :
politik