Agung Diminta Legowo, Memberikan Tiket Balon Cawalkot Depok

Abadijaya News: Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Depok, Agung Witjaksono, diminta legawa mempersilakan kader lainnya, Siti Nurjanah, maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2015 mendatang, mendampingi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Depok, Hasbullah Rahmad.



“Agung sebaiknya legawa dan memberikan kesempatan kader Demokrat potensial untuk maju di Pilkada kali ini. Agung juga diminta tidak selalu mengklaim dirinya menjadi satu-satunya kandidat di Demokrat. Justru akar rumput menginginkan Siti Nurjanah maju,” kata Ketua Citra Siliwangi, organisasi sayap Partai Demokrat, Didit, belum lama ini.

Menurutnya, seharusnya Agung bangga ada seorang kadernya yang memiliki potensi untuk memenangi Pilkada di Depok, bukan malah membuat kondisi internal Demokrat semakin tidak solid. Ia sangat menyayangkan jika partai sebesar Demokrat tercerai berai hanya karena ego ketua DPC yang ingin mencalonkan diri menjadi wakil walikota Depok.

“Sebagai perwakilan masyarakat Depok, saya tidak ingin melihat Demokrat hancur. Kalau memang Agung ingin maju, sebaiknya mekanisme survei dilakukan. Tiga nama yang ingin maju menjadi calon wakil walikota disurvei oleh lembaga survei ternama dan independen,” katanya.

Didit menegaskan tidak pantas seorang ketua berperilaku licik terhadap kadernya sendiri. Perilaku licik tersebut, kata dia, menjadi bahan tertawaan teman-teman di Koalisi Depok Bersatu (KDP). Pasalnya, Agung selalu memajukan namanya sendiri untuk menjadi wakil walikota. “Padahal, Demokrat belum melakukan survei untuk internal,” kata dia.

Sementara itu, di tempat berbeda, Ketua DPC Demokrat, Agung Witjaksono, menegaskan bahwa Demokrat akan melakukan survei internal pada Senin (6/7/2015) ini.

Kandidatnya, kata dia, masih tiga nama yang diusulkan kader, yakni dirinya, Siti Nurjanah, dan Edi Sitorus. “Ketiganya memiliki peluang yang sama untuk diusung. Semuanya tergantung hasil survei,” ujarnya.

Meski demikian, kata Agung, perlu diketahui bahwa hasil survei itu bergantung juga pada rekan koalisi, apakah nantinya peluang Demokrat untuk menang besar jika berkoalisi dengan partai A. Jika tidak, kata dia, koalisi dibatalkan. “Sebab kita mendapat pesan dari DPP bahwa kita harus berkoalisi dengan partai yang memiliki potensi menang sangat besar, bukan partai yang kalah,” paparnya.(depoknews)




pageads
Tag : Depok