Bang Ijul aktivis 98 Yang Sederhana Meninggal Dunia

Langit Depok terus menurunkan hujannya seakan ikut berduka saat Azwar Zulkarnaen alias Bang Ijul, aktivis 98 yang meninggal dunia kemarin (Senin, 1 Februari 2016) karena penyakit leukimia dimakamkan di Depok, Jawa Barat.


“Bang Ijul merupakan pribadi yang bersih jujur dan sederhana. Tidak pernah membedakan teman dan sahabat. Terbukti dengan tak hentinya orang melayat sejak kemarin sore, tengah malam hingga ke pemakaman. Beliau juga berpesan buat generasi muda saat ini jangan gentar melawan benteng kekuasaan. Seperti yg pernah diperjuangkan Bang Ijul pada tahun 1998,” kata Faisal Basri saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan shalat jenazah.


Bang Ijul merupakan salah satu pentolan aktivis mahasiswa yang memimpin dan menggelorakan semangat para mahasiswa Bandung dan sekitarnya untuk menyokong proses reformasi tahun 1998.
Mahasiswa Fikom Universitas Padjadjaran angkatan 92 ini memimpin langsung rombongan mahasiswa Bandung saat aksi menduduki gedung DPR/MPR menuntut mundurnya presiden Soeharto dan rejim Orde Baru kala itu.



“Salah satu kontribusi terbesar Bang Ijul adalah sebagai konektor yang menyatukan gerakan mahasiswa tahun 98. Ia adalah aktor kunci yang “mempersaudarakan” aktivis garis kanan yang berada di bawah BEM SI dan gerakan kiri yang dimotori organisasi Forkot,” kata Taufik Riyadi atau Tori, Ketua BEM UI tahun 1998.

Karir Bang Ijul terakhir adalah sebagai pemimpin redaksi MIGAS Review media online yang membahas tentang bisnis migas di tanah air. Di kalangan wartawan, Bang Ijul merupakan salah satu pintu masuk jika ingin mewawancara sejumlah pejabat penting negeri ini.

Aktivis 98 jebolan Fikom Unpad tahun 1999 ini adalah konsultan strategi terkait isu politik dan kampanye di media sosial bagi perusahaan-perusahaan migas di Indonesia.

Selama hidupnya Bang Ijul adalah pribadi yang hangat dan akrab dengan siapa saja. Kepribadiannya yang santun dan supel namun tegas inilah yang membuatnya memiliki jaringan luas di kalangan aktivis dan pergerakan nasional.


Sepekan kemarin, aktivis 98 itu diperiksa dokter awalnya karena cedera saat berolahraga. Tapi ternyata diketahui jumlah sel darah putihnya 126 ribu jauh melampui angka normal yang harusnya di angka 11 ribu. Dokter langsung memvonis Bang Ijul menderita leukemia.

“Kamis kemarin abang menjalani Bone Marrow Puncture (BMP). Namun kondisinya langsung drop dan sejak ahad hingga Senin pagi kondisinya kritis,”  kata Danti Pertiwi Kadarisman istri Bang Ijul.

BMP adalah sebuah proses pemeriksaan sumsum tulang belakang dengan cara mengambil sedikit sampel massa dari sumsum tulang belakang seorang pasien yang terindikasi menderita leukimia. Sampel itu akan diperiksa apakah dalam sumsum tulang tersebut terdapat sel sel kanker atau tidak.(depoknews)


pageads
Tag : Info