Berkah, Puasa Sunnah dan Sholat Dhuha Rahasia Sukses Sandiaga Uno

Pria yang bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969. Sandi Uno merupakan anak dari Sandiaga Kosastra.

Sandi merupakan anak yang sangat cerdas. Hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika. Ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude.



Selepas lulus dari Wichita State University, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya.

Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat.

Ia menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00. Prestasi yang sangat membanggakan orang tua, maupun nama bangsa.

Ada filosofi menarik dalam hidup Sandi. Pandangan itu ia peroleh dari ajaran kedua orang tuanya yang menanamkan nilai-nilai kebaikan padanya sejak kecil untuk selalu berjiwa optimistis.

Gemblengan terus-menerus dari kedua orang tuanya membuat Sandi selalu berpikir bahwa esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Setiap kali ada masalah, pasti ada solusi. Setiap ada keinginan, pasti ada jalan.

Karena itu, Sandi melihat semua masalah secara bertahap, fokus menyelesaikan satu masalah, kemudian berpindah ke masalah berikutnya, berdasarkan hitungan hari per-hari. Prinsipnya, hidup jangan dipersulit, biarkan mengalir begitu saja. Asalkan tetap bisa survive.



Kalau sudah melihat jauh ke depan, tapi tak bisa fleksibel, akhirnya juga susah. Sebab, dunia usaha itu sangat dinamis, setiap detik bisa berubah,
Sandi selalu merasa bahwa ibadah yang sudah rutin dilakukannya bukan lagi terasa menjadi sebuah kewajiban, tapi sudah berubah menjadi kebutuhan.

“Jadi kalo saya enggak sholat dhuha aja sekali, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang, aneh rasanya. Walaupun itu sunnah, jadinya justru terasa wajib.” ungkapnya.

Ia melanjutkan, “Dan saya merasakan sekali hikmahnya. Sudah 7-8 tahun ini rutin saya lakukan. Efeknya, rejeki itu seperti bukan saya yang cari, tapi tiba-tiba semua datang sendiri seperti diantarkan kepada saya.”

Sandi menyadari pentingnya spiritual bagi kehidupannya. Spiritual adalah dasar mental bagi setiap langkahnya. Menurutnya, apa yang didapat manusia selama ini dalam hidup mereka adalah titipan.

Bermula dari prinsip inilah, Sandi selalu berusaha memperlakukan semua yang telah didapatnya, baik dari segi bisnis maupun keluarga, adalah refleksi dari kehidupan dunia yang sifatnya sementara.
Sandi Uno menjadwalkan pengajian di rumahnya setiap Rabu malam. Ia mengundang guru ngaji dari Masjid At-Taqwa, masjid yang terletak di dekat rumahnya. Selama mengaji privat, ia diajarkan tentang pengetahuan Islam dan tadarus Al-Qur’an.(tandapagar)


pageads