" Korupsi Sumber Waras, Korupsi Paling Brutal Di Era Reformasi" @ By@AndiArief_AA

Kalau head to head kemungkinan Ahok kalah belum itu spekulatif, Fauzi bowo kalah bukan karena head to head.

Semakin banyak opsi melawan Ahok, semakin banyak kemungkinan menang melawan Ahok. Keliru kalau harus head to head.

Head to head itu satu kondisi yang tidak bisa dipaksakan, head to head itu tidak bisa direkayasa dalam sistem multi partai seperti ini


Yang salah itu hegemonik dalam alam bawah sadar bawah Ahok pasti menang meski melawan sepatu sekalipun. Ini pengaruh media.

Pilgub DKI masih terbuka banyak kemungkinan, termasuk kemungkinan Ahok Tersangka Sumber Waras.

Pilgub DKI masih banyak kemungkinan terjadi, termasuk KTP uyang dikumpulkan Ahok mayoritas bodong.

Kita lihat saja sesumbar Ahok tidak butuh partai, mulutmu harimaumu.

Ahok saja sudah mulai tidak percaya diri karena sumber waras dan ikut tawaran paratai atau kumpul KTP.

Saya percaya seribu persen: KPK tetapkan Ahok Tersangka sebelum Pilkada DKI. Tidak ada celah sedikitpun Ahok bisa lolos kecuali KPK buibar.

Kalau uang 800 M membeli secara brutal sumber waras itu bukan korupsi, lebih baik KPK kita nyatakan innalillahiwainnailihirojiun.

Sekarang ini publik menunggu mana lebih dulu tersangka, veronika tan atau Ahok.

Korupsi sumber waras korupsi paling brutal di era reformasi ini. Semua aturan ditabrak, uang 800 M tanpa dianggarkan mengalir ke sumberwaras

Ahok dan veronika Tan pernah diperiksa KPK tahun 2007 karena ada aliran dana mencurigakan ke rekeningnya. Tapi lolos.

Tahun 2007 KPK sudah mengendus soal aliran dana ke rek ahok. Kasus Aryati disebut2,

Denny Indrayana diTSK Polisi karena melanggar Permenku soal PNBP. Ahok langgar Perpres dan berbagau aturan manipulasi NJOP didiamkan polisi

Deny Indrayana di TSK melanggara Permenkeu Tanpa ada kerugian negara, Ahol melanggara Perpres dan berbagai aturan kerugian negara 191 M

Kasus Sumber Waras, perampokan di tengah popularitas, sekali lagi perampokan.(Chirpified By @M4ngU5il)
pageads
Tag : Opini