Untuk berlaga di Pemilukada DKI Jakarta, Adhyaksa Dault memang tidak berniat menggunakan Partai Demokrat karena bukan kader partai politik tersebut.
Adhyaksa tampaknya tidak melirik Partai Demokrat untuk merealisasikan niatnya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hingga batas waktu yang telah ditentukan, formulir yang sebelumnya telah diambil tidak juga dikembalikan Adhyaksa.
Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Demokrat, Raja Mantan Purba mengatakan ada duadari 12 nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang mengembalikan formulir.
Satu diantaranya Adhyaksa Dault yang tidak mengembalikan formulir pendaftaran tanpa alasan yang jelas.
"Kami pun tidak memaksa dan memilih fokus untuk melakukan verifikasi terhadap 10 nama bakal calon yang ada. Kami juga tidak tahu apa alasan Pak Adhyaksa tidak mengembalikan formulir pendaftaran," katanya, Jumat (29/4/2016).
Selain Adhyaksa, satu calon lain yang belum mengembalikan formulir hingga batas waktu yang telah ditentukan adalah Taher Mahmud.
Alhasil, kini, Partai Demokrat pun memutuskan untuk fokus 10 nama yang tersisa.
"10 orang bakal calon yang tersisa saat ini sedang dalam tahap verifikasi faktual. Ini penting untuk mengetahui latar belakang bakal calon yang sebenarnya seperti apa," ujar Raja.
Ada pun 10 nama yang telah mengembalikan formulir dan sedang menjalani proses verifikasi yakni Hasnaeni Moein, Muhammad Idrus, Sandiaga Uno, Teguh Santosa, Yusril Ihza Mahendra, Benny Mukalo, M. Idris Khalid Amir, Biem Benyamin, H. Lulung dan Kuee Shiong Wey.
"Selanjutnya, para bakal calon akan menjalani sesi wawancara yang nantinya mereka akan di hadapkan dengan pakar dan ahli di bidangnya masing-masing. Pertengahan atau akhir bulan Mei baru akan diumumkan setidaknya, dua nama bakal calon," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Pendaftaran Calon Gubernur DPD Partai Demokrat,
Krishna Salmun mengatakan, hingga saat ini, Partai Demokrat belum mendukung siapapun dari bakal calon yang ada saat ini.
Menurutnya, Partai Demokrat tidak mendukung salah satu dari 10 bakal calon yang saat ini.(tbn)
Adhyaksa tampaknya tidak melirik Partai Demokrat untuk merealisasikan niatnya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hingga batas waktu yang telah ditentukan, formulir yang sebelumnya telah diambil tidak juga dikembalikan Adhyaksa.
Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Demokrat, Raja Mantan Purba mengatakan ada duadari 12 nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang mengembalikan formulir.
Satu diantaranya Adhyaksa Dault yang tidak mengembalikan formulir pendaftaran tanpa alasan yang jelas.
"Kami pun tidak memaksa dan memilih fokus untuk melakukan verifikasi terhadap 10 nama bakal calon yang ada. Kami juga tidak tahu apa alasan Pak Adhyaksa tidak mengembalikan formulir pendaftaran," katanya, Jumat (29/4/2016).
Selain Adhyaksa, satu calon lain yang belum mengembalikan formulir hingga batas waktu yang telah ditentukan adalah Taher Mahmud.
Alhasil, kini, Partai Demokrat pun memutuskan untuk fokus 10 nama yang tersisa.
"10 orang bakal calon yang tersisa saat ini sedang dalam tahap verifikasi faktual. Ini penting untuk mengetahui latar belakang bakal calon yang sebenarnya seperti apa," ujar Raja.
Ada pun 10 nama yang telah mengembalikan formulir dan sedang menjalani proses verifikasi yakni Hasnaeni Moein, Muhammad Idrus, Sandiaga Uno, Teguh Santosa, Yusril Ihza Mahendra, Benny Mukalo, M. Idris Khalid Amir, Biem Benyamin, H. Lulung dan Kuee Shiong Wey.
"Selanjutnya, para bakal calon akan menjalani sesi wawancara yang nantinya mereka akan di hadapkan dengan pakar dan ahli di bidangnya masing-masing. Pertengahan atau akhir bulan Mei baru akan diumumkan setidaknya, dua nama bakal calon," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Pendaftaran Calon Gubernur DPD Partai Demokrat,
Krishna Salmun mengatakan, hingga saat ini, Partai Demokrat belum mendukung siapapun dari bakal calon yang ada saat ini.
Menurutnya, Partai Demokrat tidak mendukung salah satu dari 10 bakal calon yang saat ini.(tbn)
Tag :
Pilgub DKI