Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Dirjen Imigrasi Kemenkumham resmi melarang staf khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, bepergian ke luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku langsung mengkonfirmasi hal tersebut ke Sunny.
"Iya tadi aku udah dengar, tadi aku lihat tv, kontak tapi dia belom balas whatsapp ku," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).
Ahok menduga ikhwal pencegahan Sunni karena disebut oleh Ketua Komisi D DPRD DKI, M. Sanusi yang saat ini sudah menjadi tahanan KPK.
"Saya dengar, Sanusi ada nyebutin nama Sunny kan sering ketemu pengusaha ketemu kita," terang dia.
Lebih lanjut Ahok menerangkan, posisi Sunni sebgai mantan peneliti di lembaga CSIS lah yang membuat dirinya banyak kenal dengan kalangan pengusaha.
"Si Sunny sama Lippo dekat. Dia juga dekat, semua dekat kok. Kalau nggak, ya nggak. Bongkar ya bongkar," imbuhnya(rmol)
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku langsung mengkonfirmasi hal tersebut ke Sunny.
"Iya tadi aku udah dengar, tadi aku lihat tv, kontak tapi dia belom balas whatsapp ku," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).
Ahok menduga ikhwal pencegahan Sunni karena disebut oleh Ketua Komisi D DPRD DKI, M. Sanusi yang saat ini sudah menjadi tahanan KPK.
"Saya dengar, Sanusi ada nyebutin nama Sunny kan sering ketemu pengusaha ketemu kita," terang dia.
Lebih lanjut Ahok menerangkan, posisi Sunni sebgai mantan peneliti di lembaga CSIS lah yang membuat dirinya banyak kenal dengan kalangan pengusaha.
"Si Sunny sama Lippo dekat. Dia juga dekat, semua dekat kok. Kalau nggak, ya nggak. Bongkar ya bongkar," imbuhnya(rmol)
Tag :
Hukum