[Kasus Siyono] DPR Pertimbangkan Pangkas Anggaran Densus 88

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa kecewa atas kesalahan prosedur Densus 88 yang mengakibatkan meninggalnya terduga teroris Siyono. Lantas Desmond mempertanyakan apakah teroris ini benar ada atau dibuat ada agar Densus 88 mendapat anggaran negara.

"Dengan ini juga akan mempertimbangkan anggaran untuk Densus, selain itu peristiwa ini akan menjadi catatan dalam revisi undang-undang terorisme. Ada pertanyaan mendasar yang belum terjawab teroris ini ada atau enggak sih hari ini?" ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).


Politikus Partai Gerindra ini menyatakan bahwa DPR akan mendorong agar Polri menjatuhkan sanksi kepada anggota Densus yang diduga membunuh Siyono. Dia juga berharap humas Polri diberi sanksi atas komentarnya yang berspekulasi bahwa pihak yang mendukung diungkapnya kasus Siyono sebagai pro terhadap teroris.

"Apa sanksi komandan densus 88 terhadap kesalahan ini. Apa sanksi bagi Humas Polri yang omongannya yang menganggap seseorang atau lembaga yang mencoba-mencoba mengungkap kasus ini sebagai pendukung teroris, karena ingin melakukan investigasi ini," ungkapnya.

Menurut Desmond, pihak kepolisian harus segera melakukan evaluasi internal. Sebab menurutnya aparat penegak hukum harus memikirkan pula bagaimana perasaan keluarga korban. Bukan malah menyogoknya dengan dua gepok uang yang masing-masing tingginya 10 cm agar kasusnya tak diungkap.

"Kalau betul uang itu untuk keluarga Siyono, berarti polisi hanya menghargai manusia dengan uang ini cermin kebijakan kepolisian. Hidup mati seseorang ukurannya dengan uang ini, ada sesuatu yang tidak benar dengan pimpinan kepolisian zaman sekarang," pungkasnya.(mdk)


pageads
Tag : Peristiwa

Related Post: