WAkil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik keputusan Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk menjadikan 1 Juni menjadi hari libur memperingati Hari Lahir Pancasila.
“Hal ini menunjukkan keseriusan untuk bangsa kita menjadikan pancasila sebagai bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” demikian pernyataan tertulis Fahri Hamzah, Senin (30/5/2016).
Fahri menjelaskan bahwa selama orde baru, Pancasila mendapatkan kesan kurang baik karena negara melakukan sosialisasi secara paksa. Namun di tengah kosongnya narasi ideologi negara dalam demokrasi, negara menemukan momentum untuk kembali menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara.
Pun demikian, Fahri mengingatkan agar peringatan dan liburan 1 Juni jangan hanya simbolis tetapi harus betul-betul diberi isi yang kuat.
“Negara harus lebih kreatif dalam membuka perdebatan. Sebab rakyat dalam realitas demokrasi sangat kreatif dan tidak suka doktrin. Kecerdasan dan pendapat rakyat harus diterima sebagai hasil pendidikan politik yang baik yang sudah berlangsung selama 18 tahun reformasi ini,” pungkas dia.(okz)
“Hal ini menunjukkan keseriusan untuk bangsa kita menjadikan pancasila sebagai bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” demikian pernyataan tertulis Fahri Hamzah, Senin (30/5/2016).
Fahri menjelaskan bahwa selama orde baru, Pancasila mendapatkan kesan kurang baik karena negara melakukan sosialisasi secara paksa. Namun di tengah kosongnya narasi ideologi negara dalam demokrasi, negara menemukan momentum untuk kembali menjadikan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara.
Pun demikian, Fahri mengingatkan agar peringatan dan liburan 1 Juni jangan hanya simbolis tetapi harus betul-betul diberi isi yang kuat.
“Negara harus lebih kreatif dalam membuka perdebatan. Sebab rakyat dalam realitas demokrasi sangat kreatif dan tidak suka doktrin. Kecerdasan dan pendapat rakyat harus diterima sebagai hasil pendidikan politik yang baik yang sudah berlangsung selama 18 tahun reformasi ini,” pungkas dia.(okz)
Tag :
nasional