"Saat ini kondisi ekonomi kurang tepat
karena melambatnya pertumbuhan ekonomi. Jika harga BBM dinaikan, pasti
berpengaruh pada ekonomi rakyat Indonesia," kata Eko Wijaya, di gedung
Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (7/11).
Selain melambatnya laju ekonomi, anggota
Komisi VII DPR itu juga menggarisbawahi bahwa adanya kenaikan harga BBM
juga akan menambah inflasi yang mendorong harga kebutuhan pokok semakin
naik. Apalagi, dari studi kenaikan BBM sebelumnya, kenaikan BBM bisa
mengakibatkan inflasi hingga tiga hingga empat persen.
"Harga BBM naik maka inflasi bertambah.
Berarti bahan kebutuhan masyarakat juga otomatis akan naik, ini sama
saja semakin menyulitkan hidup masyarakat karena ada harga sosial yang
juga harus dibayar sebagai konsekuensi kebijakan ini," tegas Eko.
Menurut politisi Partai Demokrat itu,
selain harga bahan pokok naik, juga akan diikuti oleh penambahan biaya
transportasi. "Muaranya, daya beli masyarakat menurun akibat biaya hidup
masyarakat semakin berat," ujar wakil rakyat dari Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ini.
Selain itu, Eko juga mengajak pemerintah
untuk melihat fakta yang terjadi di masyarakat, apalagi dalam kurun
waktu kurang dari enam bulan terakhir dimana gas LPG 12 kg dan tarif
listrik sudah naik dua kali. "Beban hidup masyarakat sudah berat dan
jangan sampai ekonomi masyarakat semakin berat efek dari kenaikan harga
BBM," pintanya.
Terakhir dikatakannya, apapun kebijakan
yang akan diambil pemerintah, harus melihat kondisi riil masyarakat.
"Jangan sampai kemudian kebijakan pemerintah justru tidak memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat," pungkasnya(jpnn)
Tag :
politik