Pemkot Bandung Menanggung Biaya Pengobatan Bobotoh

Abadijaya News : Pemerintah Kota Bandung menanggung biaya pengobatan bobotoh-bobotoh yang menjadi korban pelemparan bis dari Palembang ke Bandung oleh oknum tak bertanggung jawab di ibu kota, Sabtu (8/11/2014) malam. Saat ini sedikitnya 20 bobotoh korban pelemparan ditangani di Rumah Sakit Hasan Sadikin, RS Boromeous, RS Halmahera dan RS Mata Cicendo untuk dioperasi.

"Pemerintah melalui Dinas Kesehatan sudah memantau para korban, biaya perawatan kami tanggung. Di empat rumah sakit tersebut ada 20 orang. Ada yang patah tulang, luka benda tajam dan luka-luka parah setelah di jalan ditimpukin orang tak dikenal dari jalan karena TKP-nya beda-beda," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai menunaikan nazarnya menggunduli rambut di Pendopo Kota Bandung.

Menurut dia, dari 20-25 orang tersebut sebagian sudah banyak yang pulang. Hanya lima orang yang mendapat tindakan karena luka serius di empat rumah sakit tersebut. "Selain menjenguk, saya juga mendapatkan informasi terkait kesaksian para bobotoh sekaligus foto-foto ketika mereka berada dalam bis menuju ke Bandung," katanya.

Dengan pertikaian antau suporter yang seakan-akan tidak berakhir tersebut, Emil sangat menyesalkan. "Mari kita lihat olah raga itu hikmahnya melatih hidup kita untuk sportif dan toleran, berkeringat dan berprestasi. Justru jangan diabadikan permusuhan, itu tidak betul," katanya.
Menurut dia, dengan adanya peristiwa tersebut. Pemain dan ofisial Persib akan mengenakan ban hitam selama konvoi berlangsung. Hal itu sebagai solidaritas Persib terhadap bobotoh yang menjadi korban.

Sementara itu, Nico Siahaan, anggota DPR RI Komisi X menambahkan, sangat menyayangkan
tragedi tersebut. Sebuah kegembiraan dirusak oleh tindakan anarki.

"Ada tugas kami nanti untuk mendamaikan. Saya dan Pak Wali sedang berdikusi. Kenapa sama The Jakmania enggak bisa damai, sama Bonek bisa. Saya sangat kecewa dengan tindakan The Jak, karena itu tidak perlu. Kalopun iri, simpan saja sendiri. Sampai ada korban buat apa. Lawannya juga bukan sama Persija. Kita harus duduk sama sama di Komisi X. Saya yakin PSSI punya masalah yang sama,"tuturnya.(PR)



pageads
Tag : Daerah, Olahraga

Related Post: