Semalam, Senin (3/11), Pramono Anung didampingi Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey menggelar lobi politik untuk yang kesekian kalinya dengan para pimpinan fraksi dari Koalisi Merah Putih. Lobi itu antara lain dihadiri Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua DPR Setya Novanto, dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
Namun sebelum Pramono membeberkan hasil pembicaraannya dengan koalisi Prabowo di hadapan paripurna tandingan, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah melontarkan interupsi.
“Kita sepakat bahwa ini (paripurna tandingan) langkah politik. Jika hal-hal tersebut (lobi politik dengan KMP) menyangkut strategi kita terhadap KMP, seyogyanya disampaikan pada rapat konsultasi kita terlebih dahulu. Jadi kita bisa menentukan langkah apa yang dilakukan selanjutnya,” ujar Basarah dalam forum paripurna tandingan di ruang Badan Musyawarah, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Tak lama sesudah interupsi Basarah, Pramono meninggalkan tempat duduknya dan menghampiri Basarah yang duduk di bagian belakang. Setelah itu, Pramono meninggalkan ruang rapat.
Sebelum paripurna tandingan dimulai, Pramono menyatakan telah menemukan solusi atas dualisme yang terjadi di DPR.
Kemarin, pimpinan DPR resmi yang diketuai Setya Novanto mewacanakan penambahan komisi untuk menampung kubu KIH ke dalam kursi pimpinan komisi. Pemekaran komisi merupakan solusi agar KIH mau bergabung dengan DPR resmi.
Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, 11 komisi yang ada saat ini dapat dimekarkan sampai maksimal 14 komisi. Tak bisa lebih dari itu karena ruangan di DPR terbatas. (cnn)
Tag :
Parlemen