Menurut Japto, selama ini banyak BBM bersubsidi ditimbun oleh oknum tak bertanggung jawab. Ketika ada angkutan atau truk mengisi tankinya antara 400-600 liter, dan itu tankinya dimodifikasi.
Ironisnya, pemiliknya banyak aparat. Mereka menjual BBM itu ke pabrik dengan harga lebih dari harga subsidi.
“Saya cenderung naikkan saja harga BBM daripada banyak maling,” ungkap Japto, Kamis (6/11).
Japto mengaku, sebenarnya dalam Musyawarah Besar Pemuda Pancasila IX di Kota Batu kali ini, pihaknya tidak memikirkan rencana pemerintah menaikkan BBM. Namun, kalau nanti ada utusan daerah yang mengusulkan, akan dibahas. “Dan dari pembahasan nanti, akan kami sampaikan kepada pemerintah,” tutu Japto.(tribun)
Tag :
politik