"Pada periode kedua masa jabatannya
selaku ketua umum, ARB menyempurnakan Golkar sebagai partai politik,"
kata Rahmad Hidayat, kepada JPNN, Rabu (2/12).
Sebelum di bawah kendali ARB lanjutnya,
sebagai partai yang terbilang tua, Golkar selalu berada di lingkungan
penguasa atau jadi partai berkuasa, baik di DPR maupun di pemerintahan.
"Secara akademik dan empirik, partai
politik yang selalu di pemerintahan itu belum memenuhi syarat untuk
disebut sebagai partai politik. Kalau saya menyebutnya paguyuban,"
tegasnya.
Tapi setelah ARB memimpin Golkar dan
menyatakan akan hadir di DPR sebagai kekuatan politik penyeimbang,
lengkap sudah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh satu partai
politik.
Selain itu, dia juga memuji ketegasan
ARB dalam mengambil tindakan tegas terhadap para elite dan kadernya yang
bersikap berseberangan dengan keputusan partai.
"Tidak ada yang salah dengan ketegasan
ARB yang bernyali memecat kadernya yang berseberangan dengan keputusan
partai. Harus begitu, agar disiplin dan wibawa partai bisa tegak. Kalau
tidak tegas, ini justru akan terjadi pembusukan dari internal partai,"
pungkasnya
Tag :
politik