Tarbiyah, Pondasi Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sebagai
sebuah partai baru yang fenomenal, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangatlah didukung oleh gerakan
dakwah yang lazim disebut sebagai gerakan Tarbiyah. Gerakan tarbiyah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki pengaruh yang cukup kuat di masyarakat sejak tahun 1980-an.
Apalagi sejak keterlibatan alumni-alumninya dari Timur Tengah,
melahirkan perubahan-perubahan metode, materi dan nama atas identitas
gerakan tarbiyah ini, terutama sebelum reformasi berlangsung. Namun
perubahan terus dilakukan pada saat reformasi tahun 1998.
Gerakan
tarbiyah PKS kepada masyarakat dilakukan dengan berbasiskan
masjid-masjid. Semula dari masjid kampus sebagaimana awal pendiriannya.
Seperti Masjid Salman ITB dan Masjid Al Falah di IPB Bogor sebagai
cikal-bakal gerakan tarbiyah yang berlangsung di Indonesia.
Pengurus
DPP PKS Nurhasan Zaidi, S.Sos.I membenarkan bahwa dalam perjalanannya,Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih gerakan tarbiyah sebagai modelnya. “Pola gerakan ini tidak
hadir dengan tiba-tiba, tapi telah dirintis oleh anak-anak muda sekitar
tahun 80-an. Gerakan tarbiyah merupakan sarana yang paling efektif untuk
melakukan introspeksi dan penyadaran Islam terhadap generasi muda dan
sebagai langkah untuk menumbuhkan semangat berdakwah sambil belajar
kesabaran menghadapi kediktatoran Orde Baru serta mengajak ke jalan
dakwah, dengan menghindari lawan arus terhadap orang yang belum
mengapresiasi Islam” jelasnya.
Iapun
mengungkapkan, dengan mencermati dan menganalisa munculnya gerakan
Gerakan Tarbiyah dan peranannya dalam perpolitikan nasional bukanlah hal
yang mudah. Gerakan yang muncul pada pertengahan tahun 1980-an hingga
berubah menjadi kekuatan nasional yang diperhitungkan yang sebelumnya
dirintis oleh pioner-pioner yang bukanlah merupakan figur-figur yang
sebelumnya dikenal publik secara luas ini tidak lain hanyalah anak-anak
muda biasa yang berkeinginan untuk mengamalkan ajaran-ajaran keagamaan
yang mereka yakini sebagai ajaran agama yang universal dan menyeluruh
dengan sedikit upaya untuk memperluas kesadaran keagamaan itu dalam
berbagai aspek kehidupan termasuk politik.
Apakah yang dimaksud dengan Tarbiyah?
Apakah yang dimaksud dengan Tarbiyah?
Gerakan
Tarbiyah atau gerakan pendidikan adalah gerakan dalam membentuk,
mengajarkan atau menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak, siswa ataupun
orang-orang yang kita tuju dalam kepentingan dakwah. Dalam kehidupan
pribadi atau masyarakat, tentu saja tarbiyah menduduki posisi yang
sangat penting. Sebab melalui proses pendidikanlah maka pribadi
seseorang dapat tumbuh dan berkembang secara baik, sesuai yang
diharapkan. Tarbiyah dapat membentuk kepribadian seseorang selaras
dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
Kegiatan
tarbiyah merupakan wadah dan sarana kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Artinya, sebagai
sarana bagi setiap kader untuk mendapatkan pengetahuan dan orientasi
politik disamping mendapatkan pengetahuan agama.
Terkait
dengan partai politik, dalam kegiatan tarbiyah di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), diberikan
materi saluran politik yang bertujuan agar peserta tarbiyah dapat
mengetahui hak-hak sosialnya dalam dunia politik. Kemudian, dimaksudkan
agar peserta tarbiyah mampu membandingkan beberapa saluran politik untuk
melihat kelebihan, kesamaan, dan kekurangannya dengan objektif sehingga
dapat memilih saluran politik dengan benar yang sesuai dengan
aspirasinya. Selain itu, diharapkan dapat terlibat aktif untuk
menyalurkan ide-idenya dalam memperbaiki masyarakat pada saluran politik
yang dipilihnya.
Kaderisasi di Tubuh PKS Bersifat Sistematis dan Metodik
Kaderisasi di Tubuh PKS Bersifat Sistematis dan Metodik
Sebagai
partai yang mendeklarasikan dirinya sebagai partai kader, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki
sistem kaderisasi kepartaian yang sistematis dan metodik. Kaderisasi ini
memiliki fungsi rekrutmen calon anggota dan fungsi pembinaan untuk
seluruh anggota, kader dan fungsionaris partai. Fungsi-fungsi ini
dijalankan secara terbuka melalui infra struktur kelembagaan yang
tersebar dari tingkat pusat sampai tingkat ranting. Fungsionalisasi
berjalan sepanjang waktu selaras dengan tujuan dan sasaran umum partai,
khususnya dalam bidang penyiapan sumber daya manusia partai.
Dari
perjalanan pengkaderan yang tidak singkat itulah, dipastikan akan
membentuk pribadi-pribadi para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pribadi yang sangat
patuh dan taat bukan hanya kepada Tuhannya tetapi juga kepada para
pemimpin partainya selama instruksi yang diberikan adalah selaras dengan
Al-Qur`an dan Sunnah yang jadi pedomannya.
Salah
satu keberhasilan tarbiyah yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap kadernya
sehingga menjadi taat secara total, sangat terlihat dengan
pengambilalihan peran pendanaan partai menjadi tanggung jawab seluruh
kader partai. Seperti Gerakan Lima Ribu Rupiah (GALIBU) dari para kader
untuk mendanai aktifitas partai dapat diciptakan oleh Dewan Pimpinan
Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam
konteks Indonesia yang dilanda krisis ekonomi, gerakan GALIBU adalah
indikasi militansi kader partai terhadap partainya. Berbagai gerakan
sosialpun banyak dilakukan oleh kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beserta para relawannya,
seperti menerjunkan relawan ke daerah-daerah bencana, mengirimkan
bantuan-bantuan sosial, mengadakan kegiatan pengobatan gratis untuk
masyarakat dan lain sebagainya. Hal itu merupakan bentuk penetrasi
politis kepada masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang nyata dan
bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Kemudian, prinsip egalitarianism tidaklah dijumpai dalam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kecuali dalam kaitannya dengan kepemimpinan. Yaitu bahwa setiap anggota mempunyai hak yang setara untuk menjadi pemimpin walaupun dalam praktiknya setiap calon pemimpin harus memenuhi syarat dan kriteria-kriteria tertentu serta harus disepakati oleh Majelis Syuro sebagai lembaga tertinggi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Semua
itu menunjukkan bahwa dengan metode tarbiyah yang diterapkan untuk
membina para kader yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah terbukti menghasilkan sikap
keberagamaan yang total. Sehingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil membentuk kader-kadernya
menjadi kader militan, intelektual tetapi berkarakter santun sehingga
dapat diterima sebagian besar masyarakat sehingga akhirnya mampu
mempertahankan keberadaan partainya.
Bahkan, dalam kurun waktu 15 tahun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mampu membuktikan kekuatan politik dan gerakannya, dengan
menempatkan dirinya berada pada jajaran elit partai-partai yang lebih
mapan dari segi pengalaman, kekuatan dana dan dukungan basis massa yang
lebih tersebar merata dan tradisional.(pkscimahi)
Tag :
Nasihat