Fernita berkeyakinan demikian, karena menilai ketua umum PP Muhammadiyah itu merupakan figur internasional yang memiliki latar belakang baik, negarawan, dan netral.
“Beliau tidak berpihak ke A maupun ke B. Dia berada di tengah, tidak ada kepentingan di PPP. Jadi, sangat cocok jika menjadi mediator,” jelasnya.
Sebab itu, mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP ini mengapresiasi kesediaan Din menjadi mediator islah partai Kabah. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kesediaan Pak Din Syamsudin yang bersedia menjadi mediator islah PPP,” akunya.
Fernita pun berharap, seluruh kader hingga Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz dan kubu Muktamar Surabaya, M Romahurmuziy (Romi) cs mendukung niatan tersebut.
Sebelumnya, Din mengatakan, apabila diperlukan, pihaknya siap menjadi mediator konflik PPP, karena ingin masalah internal yang terjadi pasca pemilu presiden (pilpres) 9 Juli lalu segera selesai.
“Kalau nanti MUI diperlukan, saya siap menjadi mediasi, karena PPP itu kan partai
yang membawa nama Islam,” ungkapnya.
Din juga menginginkan penyelesaian konflik sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP dan meminta pihak eksternal tak mengintervensi permasalahan yang ada. “Untuk itu, saya berkeyakinan, kawan-kawan di PPP menyadari ini. Maka saya berkeyakinan dan optimistis, akan terjadi islah antara kedua belah pihak,” pungkas
dia. @fatah_sidik(lnsindo)
Tag :
politik