Prabowo awalnya enggan menanggapi pertanyaan mengenai diadakannya Munas tandingan Golkar tersebut. Dengan mengenakan kemeja putih dia lekas bergegas memasuki ruang acara. Sebab dia akan memberikan pembekalan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Tunas Indonesia Raya (Tidar) di kantor DPP Partai Gerindra, di Jakarta Selatan, Minggu (7/12).
Mantan Danjen Kopassus ini akhirnya menyauti pertanyaan mengenai rencana pembubaran KMP. Bukan dengan kecaman atau komentar sebagaimana mestinya, dia hanya tertawa terbahak-bahak.
"Ha-ha-ha-ha-ha," tawa Prabowo menanggapi soal pembubaran KMP.
Tidak hanya sekali dia tertawa, namun tiga kali. Bahkan pertanyaan lagi yang dilontarkan wartawan tidak digubrisnya dan memasuki ruangan. Tetapi, Letjen (purn) TNI ini membalikkan badan dan menujuk wartawan sambil tertawa keras. "Ha-ha-ha-ha-ha."
Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar), Aryo Djojohadikusumo yang mendampingi Prabowo mengatakan, kasus perpecahan sejumlah partai bukti disiplin dalam partai politik perlu menjadi perhatian khusus. Sehingga, terjadi pembangkangan di internal partai seperti salah satunya Golkar
"Disiplin dan taat terhadap partai penting. Itu harus jadi pendidikan politik bagi setiap orang dalam berorganisasi," ungkapnya.
Aryo menambahkan, pentingnya bagi kader politik menjunjung tinggi disiplin organisasi. Menurutnya, jika ketua umum partai sudah memberikan arahan, maka seluruh kader politik harus menjalani kebijakan tersebut.
"Kami harus mengedepankan disiplin organisasi. Di Gerindra, Ketua Umum Prabowo sudah memberi arahan untuk itu, dan wajib dilaksanakan sampai ke bawah," tegasnya.
Gerindra tidak ingin mengalami kasus terjadinya perpecahan di sejumlah partai. Karena itu, melalui organisasi sayapnya, Tidar, akan menyelenggarakan sekolah akademisi politik. Aryo menjelaskan, sekolah itu selain mencetak kader politik yang memiliki disiplin dan kepatuhan aturan, juga akan dijadikan tempat untuk mensosialisasikan Perppu Pilkada.
"Akademis ini juga akan jadi tempat pembelajaran. Kenapa kita harus menggunakan pemilihan tidak langsung, cocok atau tidak, selama ini Pilkada langsung malah menimbulkan persoalan sosial," tutupnya.
Untuk diketahui, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu keputusan Munas Ancol adalah membubarkan KMP.
"Hasil Munas ini salah satu keputusannya membubarkan KMP. Karena jika Golkar keluar, maka sudah tidak ada lagi kekuatan dari KMP. Munas ini akan mendukung rencana pemerintah," kata Agus Gumiwang di Ancol, Sabtu (6/12).
Agus menambahkan, bentuk dukungan kepada pemerintah adalah dengan menerima Perppu Pilkada yang diajukan Presiden keenam Soesilo Bambang Yudhoyono.
"Program akan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan keinginan mereka (DPD I dan II). DPP Golkar peka terhadap perkembangan di masyarakat dan itu kemudian hari diejawantahkan oleh partai. Seperti Pilkada langsung, Perppu diterima," kata Agus.(mdk)
Tag :
politik