PKS Memaklumi Pidato KAA Jokowi Dibuat Orang Lain

Abadijaya News: Presiden Joko Widodo memberikan pidato cukup keras dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta Convention Center (JCC). Jokowi menuntut reformasi PBB, mengkritik IMF, Bank Dunia, serta mengajak seluruh kepala negara agar membebaskan negara Palestina dari penjajahan.

Di balik kerasnya isi pidato Jokowi ada beberapa pihak yang ikut terlibat dalam penyusunannya. Politikus PKS Nasri Djamil menyatakan kewajarannya jika pidato yang banyak menuai pujian itu tidak disusun sendiri oleh Jokowi. Sebab, kata dia, siapapun dan di manapun seorang Presiden pasti menyusun pidatonya tak seorang diri.

"Ya Presiden kan memang gitu, mana sempat seorang Presiden menyusun pidatonya sendiri. Yang penting kan idenya dari dia (Jokowi)," kata Nasir saat dihubungi, Kamis (24/3).

Anggota Komisi III DPR ini juga memuji pidato Jokowi tersebut, yang menurut dia sangat mampu dipahami oleh masyarakat dan sangat berwibawa.

"Ya asal dia mampu merealisasikan pidatonya itu," ucapnya.

Pidato Jokowi di pembukaan KAA Rabu (23/4) menuai pujian dari berbagai pihak. Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengungkapkan, ada beberapa pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan isi pidato itu. Meski demikian, kata Luhut, Presiden Jokowi tetap yang memutuskan pidato tersebut.

"Banyak (penyusun pidato), ada dari Mensesneg, Andi Widjajanto, Kementerian Luar Negeri tentu difinalisasi sama Sukardi Rinakit," kata Luhut di JCC, Jakarta, Rabu (22/4).

Luhut menuturkan penyusunan pidato itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dan difinalisasi oleh Jokowi pada Selasa (21/4). Dia mengakui ada beberapa masukan dari pihak-pihak lain terkait isi pidato tersebut.

"Pidato itu kalau bahannya udah seminggu lalu tapi ada masukan sana-sini, terakhir kemarin sore jam setengah enam presiden finalisasi," terangnya.

Namun pernyataan Luhut itu menuai kecaman. Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Sihol Manullang, mengatakan, membocorkan siapa penulis pidato Jokowi sebagai Kepala Negara RI yang berbicara dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA), adalah tindakan merendahkan negara. Masalah ini harus diusut.

"Kalau pun ada yang menulis pidato, pasti hanya membahasakan pemikiran Jokowi termasuk Tri Sakti dan Nawacita. Jangan ada yang menganggap diri hebat. Ini mempermalukan bangsa," tegas Sihol dalam siaran persnya.(merdeka)

pageads
Tag : PKS