Hutang Lagi, ADB Mencairkan Rp. 130 Triliun Untuk Indonesia

Kedatangan delegasi Bank Pembangunan Asia (Asian Develoment Bank/ADB) pastilah bukan senyampang lewat. Namun ada maksudnya, yakni pencairan utang baru Indonesia.

Pihak ADB mengumumkan bahwa pencairan pertama pinjaman berbasis hasil (Result Based Lending/BL) sebesar US$ 120 juta, atau setara Rp 1,6 trliun untuk pemerintah Indonesia. Sementara pinjaman total yang disepakati ADB sebesar US$ 10 miliar, atau sekitar Rp 130 triliun.



Saat ditanya soal ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengelak. Mantan Gubernur BI ini justru menyarankan para kuli tinta untuk bertanya ke Menkeu Bambang Brodjonegoro.

"Siapa yang bilang, kita belum yah. Kalau soal itu, tanyanya ke Menteri Keuangan. Saya, walaupun tahu, yang harus menjawab, ya Menkeu," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/02/2016).

Ketika ditanya lagi, apakah Indonesia sangat membutuhkan pinjaman dari ADB untuk infrastruktur? Lagi-lagi, Darmin ngeles. "Jangan tanya prediksi-lah ke saya. Jangan suka berandai-andai. Sebaiknya tanyakan langsung ke menkeu. Kalau soal pinjam-meminjam, saya tidak boleh ngomong," papar Darmin.

Sebelum menginjakkan kaki di Lapangan Banteng, tempat Menko Darmin berkantor, delegasi ADB ini menemui Presiden Joko Widodo (Jumat, 12/02/2016) di Istana Presiden, Jakarta. Dalam pertemuan ini, presiden didampingi Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil.(inilah)

pageads