Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dua hari lalu memuji keberhasilan militer Negeri Bintang Daud mendeteksi terowongan bawah tanah yang membentang dari Gaza menuju wilayah Israel.
Menurut Netanyahu kemampuan menemukan terowongan semacam itu adalah teknologi terobosan pertama di dunia.
"Beberapa hari ini, negara Israel berhasil membuat terobosan global dalam penemuan terowongan," kata dia, seperti dilansir the Times of Israel, Senin (18/4). "Teknologi ini belum ada di tempat lain. Kami sudah mengeceknya ke seluruh dunia."
Militer Israel menemukan terowongan membentang dari selatan Gaza hingga tembus ke Kibbutz Holit di wilayah Israel dua hari lalu. Itu adalah terowongan bawah tanah Hamas pertama yang diketahui tembus sampai Israel sejak Perang Gaza tahun 2004.
Situs Palestina Zamn melaporkan terowongan itu dibangun selama lebih dari dua tahun, termasuk kekuatan infrastruktur di dalamnya.
Terowongan bikinan Hamas selama ini digunakan untuk menyelundupkan bahan makanan dan senjata, termasuk yang membentang dari wilayah Mesir.
Meski terowongannya sudah diketahui militer Israel, Hamas tampaknya tidak terpengaruh.
"Apa yang ditemukan musuh hanya setetes dari lautan perjuangan untuk membela rakyat, membebaskan tempat suci, para tahanan dan tanah negara," kata pernyataan Brigade Qassam, sayap militer Hamas beberapa saat setelah militer Israel mengumumkan telah menghancurkan terowongan itu.
Brigade Qassam kemarin malam melansir video berisi ancaman terhadap Israel. Roket-roket akan ditembakkan ke kota-kota besar Negeri Bintang Daud, jika terowongan Jalur Gaza diusik.
Sasaran utama serangan roket Hamas adalah Ibu Kota Tel Aviv dan Kota Haifa. Ancaman itu diunggah ke Youtube beberapa jam setelah militer Israel menyatakan telah 'menetralisir' terowongan menuju Gaza yang dipakai menyelundupkan bahan makanan dan senjata.
Serangan yang belum jelas kapan dilakukan itu disebut memakai roket M-302 yang bisa menjangkau sasaran lebih dari 100 kilometer. Brigade Qassam menjuluki senjata andalan mereka itu sebagai 'Roket Rantisi', untuk mengenang Abdul Aziz Ali Abdul Majid al-Rantisi, ulama pemimpin Hamas, yang tewas pada 2004 karena serangan jet tempur Israel.
Hamas bahkan menuding penemuan terowongan itu adalah pengalihan isu dari kegagalan pemerintah Israel mengurusi rakyatnya.
"Setelah serangkaian kritik terhadap militer dan pemimpin politik serta serangan kepada warga yang tinggal dekat Gaza, musuh mengumumkan penemuan sebuah terowongan di sebelah timur Rafah, tapi mereka tidak berani mempublikasikan secara rinci soal itu kepada rakyatnya," kata sayap militer Hamas.
"Brigade Qassam menyimpan seluruh fakta yang selama ini disembunyikan musuh Zionis."
Belum jelas apa yang dimaksud oleh Hamas dengan pernyataan itu. Namun media Palestina, situs Fatah, mengatakan penemuan terowongan itu oleh Israel bukanlah berkat kemampuan teknologi mereka, tapi gara-gara seorang pria: Mahmud Jassir Awad Atauna.
Atauna, 29 tahun, adalah anggota Hamas yang bertugas dalam operasi terowongan sampai dia ditangkap oleh militer Israel beberapa pekan lalu.
Fatah mengatakan Atauna, alias Sammy Atauna, tinggal di daerah Jabalia di sebelah utara Jalur Gaza. Dia ditangkap oleh polisi Hamas beberapa bulan lalu dan sempat dicopot dari tugasnya dalam proyek terowongan. Tapi akhirnya dia kembali menjabat sebagai manajer terowongan di utara Gaza.
Warga lokal melaporkan dia hilang beberapa pekan lalu dan Hamas kemudian mengumumkan dia dibawa menuju perbatasan ke wilayah Israel.(mdk)
Menurut Netanyahu kemampuan menemukan terowongan semacam itu adalah teknologi terobosan pertama di dunia.
"Beberapa hari ini, negara Israel berhasil membuat terobosan global dalam penemuan terowongan," kata dia, seperti dilansir the Times of Israel, Senin (18/4). "Teknologi ini belum ada di tempat lain. Kami sudah mengeceknya ke seluruh dunia."
Militer Israel menemukan terowongan membentang dari selatan Gaza hingga tembus ke Kibbutz Holit di wilayah Israel dua hari lalu. Itu adalah terowongan bawah tanah Hamas pertama yang diketahui tembus sampai Israel sejak Perang Gaza tahun 2004.
Situs Palestina Zamn melaporkan terowongan itu dibangun selama lebih dari dua tahun, termasuk kekuatan infrastruktur di dalamnya.
Terowongan bikinan Hamas selama ini digunakan untuk menyelundupkan bahan makanan dan senjata, termasuk yang membentang dari wilayah Mesir.
Meski terowongannya sudah diketahui militer Israel, Hamas tampaknya tidak terpengaruh.
"Apa yang ditemukan musuh hanya setetes dari lautan perjuangan untuk membela rakyat, membebaskan tempat suci, para tahanan dan tanah negara," kata pernyataan Brigade Qassam, sayap militer Hamas beberapa saat setelah militer Israel mengumumkan telah menghancurkan terowongan itu.
Brigade Qassam kemarin malam melansir video berisi ancaman terhadap Israel. Roket-roket akan ditembakkan ke kota-kota besar Negeri Bintang Daud, jika terowongan Jalur Gaza diusik.
Sasaran utama serangan roket Hamas adalah Ibu Kota Tel Aviv dan Kota Haifa. Ancaman itu diunggah ke Youtube beberapa jam setelah militer Israel menyatakan telah 'menetralisir' terowongan menuju Gaza yang dipakai menyelundupkan bahan makanan dan senjata.
Serangan yang belum jelas kapan dilakukan itu disebut memakai roket M-302 yang bisa menjangkau sasaran lebih dari 100 kilometer. Brigade Qassam menjuluki senjata andalan mereka itu sebagai 'Roket Rantisi', untuk mengenang Abdul Aziz Ali Abdul Majid al-Rantisi, ulama pemimpin Hamas, yang tewas pada 2004 karena serangan jet tempur Israel.
Hamas bahkan menuding penemuan terowongan itu adalah pengalihan isu dari kegagalan pemerintah Israel mengurusi rakyatnya.
"Setelah serangkaian kritik terhadap militer dan pemimpin politik serta serangan kepada warga yang tinggal dekat Gaza, musuh mengumumkan penemuan sebuah terowongan di sebelah timur Rafah, tapi mereka tidak berani mempublikasikan secara rinci soal itu kepada rakyatnya," kata sayap militer Hamas.
"Brigade Qassam menyimpan seluruh fakta yang selama ini disembunyikan musuh Zionis."
Belum jelas apa yang dimaksud oleh Hamas dengan pernyataan itu. Namun media Palestina, situs Fatah, mengatakan penemuan terowongan itu oleh Israel bukanlah berkat kemampuan teknologi mereka, tapi gara-gara seorang pria: Mahmud Jassir Awad Atauna.
Atauna, 29 tahun, adalah anggota Hamas yang bertugas dalam operasi terowongan sampai dia ditangkap oleh militer Israel beberapa pekan lalu.
Fatah mengatakan Atauna, alias Sammy Atauna, tinggal di daerah Jabalia di sebelah utara Jalur Gaza. Dia ditangkap oleh polisi Hamas beberapa bulan lalu dan sempat dicopot dari tugasnya dalam proyek terowongan. Tapi akhirnya dia kembali menjabat sebagai manajer terowongan di utara Gaza.
Warga lokal melaporkan dia hilang beberapa pekan lalu dan Hamas kemudian mengumumkan dia dibawa menuju perbatasan ke wilayah Israel.(mdk)
Tag :
palestina