Guru Sekolah Dasar Negeri Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka mempertanyakan buku pelajaran agama Islam kelas I yang salah satu materinya dianggap salah karena mencantumkan Nabi Zahra AS sebagai salah satu rasul bersama 24 rasul lainnya.
Nama Nabi Zahra tidak pernah dikenal sebagai rasul sehingga bila buku tetap dipertahankan sebagai buku pelajaran di sekolah dan menjadi buku pegangan murid, dikhawatirkan akan menyesatkan.
Nama Rasul Zahra tercantum pada daftar nama-nama rasul pada buku pelajaran agama Islam untuk kelas I SD, dengan judul buku “Ahlak Mulia”. Pada halaman 22, ada sub judul Iman Kepada Rasul. Di urutan ke 11 setelah Nabi Yakub AS ditulis nama Nabi Zahra AS. Di daftar 25 nama-nama rasul tersebut tidak tercantum nama Nabi Yusuf as.
Buku tersebut diterbitkan oleh Pelita Ilmu, Bandung, tahun 2007, karangan H. Nandang Koswara MPd. dan Asep Saeful Muharam SAg.
Kantor pusat penerbit di Jalan Simpang Industri Nomor 8, Bandung 40172. Jilid buku pada di bagian atas telah sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006.
Menurut keterangan salah seorang guru kelas di SD Negeri Nunuk, Rahmawati, kesalahan tersebut diketahui beberapa bulan belakangan.Ssebelumnya tidak diketahui ada kesalahan pada pelajaran tersebut.
“Saya mengetahui ada nama rasul Zahra ini dari salah satu guru pelajaran Agama yang mengatakan kalau nama salah satu anak saya seperti nama rasul yang tercantum pada buku pelajaran agama Islam kelas I. Setelah mendengar penyataan guru tersebut, saya penasaran dan berupaya melihat buku pelajaran agama dan ternyata benar,” ujar Rahmawati.
Ia kemudian mengabarkan hal itu kepada kepala sekolah dan guru lainnya agar segera diteliti lebih lanjut karena menurutnya, selama belajar agama Islam, tidak pernah mendengar ada sebutan Nabi Zahra AS.
“Di daftar nama nabi itu yang tidak tercantum adalah Nabi Yusuf, harusnya Nabi Yusuf berada di urutan ke 11 yang pada buku diganti dengan nabi Zahra. Kami khawatir bila buku pegangan murid ini terus dilanjutkan akan menyesatkan, ” ucap Rahmawati.
Kepala Sekolah SD Negeri Nunuk, Memed mengatakan, begitu deiketahui adanya kesalahan pada pelajaran agama kelas satu, ia segera meminta guru kelas satu untuk mengubah nama Nabi Zahra agar tidak terjadi kesalahan penyampaian pada murid.
Dia akan segera melaporkan hal tersebut kepada pimpinannya untuk diambil sikap lebih lanjut. Apakah buku harus ditarik dari murid, diganti dengan buku baru, atau buku dibiarkan namun guru agama tidak menyebutkan nama nabi tersebut dan mencoretnya dan menggantinya dengan Nabi Yusuf(PRLM)
Nama Nabi Zahra tidak pernah dikenal sebagai rasul sehingga bila buku tetap dipertahankan sebagai buku pelajaran di sekolah dan menjadi buku pegangan murid, dikhawatirkan akan menyesatkan.
Nama Rasul Zahra tercantum pada daftar nama-nama rasul pada buku pelajaran agama Islam untuk kelas I SD, dengan judul buku “Ahlak Mulia”. Pada halaman 22, ada sub judul Iman Kepada Rasul. Di urutan ke 11 setelah Nabi Yakub AS ditulis nama Nabi Zahra AS. Di daftar 25 nama-nama rasul tersebut tidak tercantum nama Nabi Yusuf as.
Buku tersebut diterbitkan oleh Pelita Ilmu, Bandung, tahun 2007, karangan H. Nandang Koswara MPd. dan Asep Saeful Muharam SAg.
Kantor pusat penerbit di Jalan Simpang Industri Nomor 8, Bandung 40172. Jilid buku pada di bagian atas telah sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006.
Menurut keterangan salah seorang guru kelas di SD Negeri Nunuk, Rahmawati, kesalahan tersebut diketahui beberapa bulan belakangan.Ssebelumnya tidak diketahui ada kesalahan pada pelajaran tersebut.
“Saya mengetahui ada nama rasul Zahra ini dari salah satu guru pelajaran Agama yang mengatakan kalau nama salah satu anak saya seperti nama rasul yang tercantum pada buku pelajaran agama Islam kelas I. Setelah mendengar penyataan guru tersebut, saya penasaran dan berupaya melihat buku pelajaran agama dan ternyata benar,” ujar Rahmawati.
Ia kemudian mengabarkan hal itu kepada kepala sekolah dan guru lainnya agar segera diteliti lebih lanjut karena menurutnya, selama belajar agama Islam, tidak pernah mendengar ada sebutan Nabi Zahra AS.
“Di daftar nama nabi itu yang tidak tercantum adalah Nabi Yusuf, harusnya Nabi Yusuf berada di urutan ke 11 yang pada buku diganti dengan nabi Zahra. Kami khawatir bila buku pegangan murid ini terus dilanjutkan akan menyesatkan, ” ucap Rahmawati.
Kepala Sekolah SD Negeri Nunuk, Memed mengatakan, begitu deiketahui adanya kesalahan pada pelajaran agama kelas satu, ia segera meminta guru kelas satu untuk mengubah nama Nabi Zahra agar tidak terjadi kesalahan penyampaian pada murid.
Dia akan segera melaporkan hal tersebut kepada pimpinannya untuk diambil sikap lebih lanjut. Apakah buku harus ditarik dari murid, diganti dengan buku baru, atau buku dibiarkan namun guru agama tidak menyebutkan nama nabi tersebut dan mencoretnya dan menggantinya dengan Nabi Yusuf(PRLM)
Tag :
Peristiwa