Jokowi Bikin Akun Youtube, JK Bikin Aplikasi Dakwah Di Android

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan, setelah membuat akun Twitter, Facebook, dan Instagram, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat akun Youtube pada pagi ini, Sabtu 28 Mei 2016.

"Akun dengan nama Presiden Joko Widodo, http://youtube.com/c/jokowi, mulai dapat diakses para netizen pada pukul 09.00 WIB, Sabtu 28 Mei 2016," ujar Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Sabtu (28/5/2016).

Sebelumnya pada 21 Juni 2015, Presiden Jokowi juga telah meluncurkan akun Twitter @jokowi dan Facebook Presiden Joko Widodo. Kemudian disusul peluncuran situs resmi www.presidenri.go.id pada 15 Desember 2015, dan launching akun Instagram @jokowi pada 28 Januari 2016.

Jokowi Bikin Akun Youtube, JK Bikin Aplikasi Dakwah Di Android

Akun resmi Youtube Presiden Jokowi merupakan hasil buatan bersama antara Tim Komunikasi Presiden dengan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Peluncuran berbagai akun media sosial Presiden Jokowi bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada rakyat.

"Di era digital, Presiden tidak hanya hadir langsung menyapa rakyat dengan blusukan, tapi juga menyapa rakyat melalui media sosial. Saat ini Presiden sudah hadir di Twitter, Facebook, dan Instagram, kini Presiden hadir di Youtube," pungkasnya.

Di tempat terpisah Ketua Umum DMI yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meluncurkan aplikasi dakwah di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. Aplikasi ini bisa diunduh di HP berbasis android.

JK mengatakan, dalam aplikasi ini juga disediakan fitur untuk mencari ustad. Dengan begitu umat muslim bisa lebih mudah mencari ustad untuk berceramah. Apalagi ini menjelang Ramadan yang biasanya ustad-ustad diundang untuk acara siraman rohani.

“Saya bayangkan mencari ustad kalau bulan puasa, kita sudah susun acara, misalkan 90 acara mesti dibuat, mencari ustadnya bagaimana (pakai aplikasi)?" ucapnya.

Meski baru dikembangkan untuk digunakan di Jakarta, JK mengatakan aplikasi ini akan segera diterapkan di daerah-daerah lain di Indoensia.

"Secara halus ada tim dari asosiasi masjid untuk memberikan akreditasi. Ini ustad bintang 5, bintang 2. Secara terhormat tidak kita katakan tarifnya sekian. Jadi sehingga artinya pengurus masjid harusnya bertanya berapa kira-kira (tarifnya)," tutup JK.
pageads
Tag : nasional