Jika Pilkada Jakarta digelar hari ini dan berlangsung head to head ibaratnya putaran kedua, maka pasangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sudah dikalahkan oleh Anies Baswedan-Sandiaga Uno maupun Agus Harimurti-Sylviana Murni.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA memaparkan, mengacu hasil survei lembaganya pada awal Oktober, jika melawan Anis-Sandi, Ahok-Djarot tertinggal 6 persen. Ahok-Djarot 32.1 persen, Anies-Sandi 38,0 persen, sementara yang rahasia/belum memutuskan di angka 29,9 persen.
Namun bila melawan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot juga tertinggal 4 persen. Prosentasenya, Ahok-Djarot 31,9 persen; Agus-Sylvi 35,1 persen, dan rahasia/belum memutuskan 33,0 persen.
Denny yang juga manajer KCI-LSI Network menerangkan, dilihat dari segmen pendukung head to head ini, duet Ahok-Djarot unggul di segmen non muslim, tionghoa, usia tua, pendapatan atas, pendidikan bawah, dan pemilih partai pendukung minus pemilih Partai Golkar.
Sementara Anies-Sandi, juga pasangan Agus-Sylvi, unggul di segmen pemilih muslim, non tionghoa, usia muda, pendapatan bawah, pendidikan tinggi, dan pemilih partai pendukung plus pemilih Partai Golkar.
Lebih rinci lagi di segmen pemilih muslim, urai Denny, sebanyak 40,3 persen memilih pasangan Anies.
"Hanya 28, 9 persen yang memilih pasangan Ahok," terangnya.
Untuk non muslim, Ahok-Djarot mendapatkan suara mayoritas di angka 76 persen, dan Anies hanya 6,7 persen.
Kemudian untuk pasangan Ahok-Basuki versus Agus-Sylvi, hanya 28,4 persen yang memilih petahana di segmen pemilih muslim. Agus-Sylvi didukung 37,4 persen.
Sebalinya di segmen non muslim. Ahok unggul dengan suara mayoritas 80 persen, sedangkan Agus-Sylvi hanya 3,3 persen.
Bisa disimpulkan dukungan pemilih non muslim dan Tionghoa atas Ahok sangat solid di atas 70 persen. Namun dukungan pemilih Muslim dan non-Tionghoa kepada baik Anies ataupun Agus belum di atas 70 persen.(rmol)
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA memaparkan, mengacu hasil survei lembaganya pada awal Oktober, jika melawan Anis-Sandi, Ahok-Djarot tertinggal 6 persen. Ahok-Djarot 32.1 persen, Anies-Sandi 38,0 persen, sementara yang rahasia/belum memutuskan di angka 29,9 persen.
Namun bila melawan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot juga tertinggal 4 persen. Prosentasenya, Ahok-Djarot 31,9 persen; Agus-Sylvi 35,1 persen, dan rahasia/belum memutuskan 33,0 persen.
Denny yang juga manajer KCI-LSI Network menerangkan, dilihat dari segmen pendukung head to head ini, duet Ahok-Djarot unggul di segmen non muslim, tionghoa, usia tua, pendapatan atas, pendidikan bawah, dan pemilih partai pendukung minus pemilih Partai Golkar.
Sementara Anies-Sandi, juga pasangan Agus-Sylvi, unggul di segmen pemilih muslim, non tionghoa, usia muda, pendapatan bawah, pendidikan tinggi, dan pemilih partai pendukung plus pemilih Partai Golkar.
Lebih rinci lagi di segmen pemilih muslim, urai Denny, sebanyak 40,3 persen memilih pasangan Anies.
"Hanya 28, 9 persen yang memilih pasangan Ahok," terangnya.
Untuk non muslim, Ahok-Djarot mendapatkan suara mayoritas di angka 76 persen, dan Anies hanya 6,7 persen.
Kemudian untuk pasangan Ahok-Basuki versus Agus-Sylvi, hanya 28,4 persen yang memilih petahana di segmen pemilih muslim. Agus-Sylvi didukung 37,4 persen.
Sebalinya di segmen non muslim. Ahok unggul dengan suara mayoritas 80 persen, sedangkan Agus-Sylvi hanya 3,3 persen.
Bisa disimpulkan dukungan pemilih non muslim dan Tionghoa atas Ahok sangat solid di atas 70 persen. Namun dukungan pemilih Muslim dan non-Tionghoa kepada baik Anies ataupun Agus belum di atas 70 persen.(rmol)
Tag :
Pilgub DKI