Menjelang Pilkada 2017 mendatang, berbagai wacana, isu, hingga pandangan bergulir di Ibu Kota DKI Jakarta. Baik yang beraroma positif, maupun negatif.
Salah satunya yang terbaru adalah sebuah dialog panjang antara seorang muslim dengan seorang muslim pendukung Ahok. Isi dialog bertema “Dialog Muslim Vs Muslim Pendukung Ahok: Mematahkan Logika Muslim Pendukung Ahok” tersebut tersebar deras di berbagai media sosial.
Berikut petikan dialog soal pilihan politik tersebut:
DIALOG MUSLIM VS MUSLIM PENDUKUNG AHOK: MEMATAHKAN LOGIKA MUSLIM PENDUKUNG AHOK
Muslim Pendukung Ahok (MPA): "Gua Muslim tapi gua dukung Ahok. Hidup Ahok!"
Muslim: "Kalo yang non muslim dukung Ahok, wajar karena faktor sentimen agama. Tapi kenapa anda yang muslim dukung Ahok?"
MPA: "Semua orang Islam maling, semua orang Islam korupsi, yang bersih cuma Ahok!"
Muslim: "Semua orang Islam maling? Semua orang Islam korupsi? Yang bersih cuma Ahok? Kata siapa?"
MPA: "Ya baca aja Kompas, Detik, Tempo dan Tribunnews cs, tiap hari kan dimuat berita betapa bagusnya Ahok, dan dimuat berita korupsi orang-orang Islam. Makanya gua dukung Ahok. Ya, semua orang Islam maling, semuanya korupsi!"
Muslim: "Ooh media-media itu, pantes saja :), kerjaan media sekuler dan anti Islam ya memang gitu, memberitakan yang buruk-buruk tentang umat Islam, tapi kejahatan-kejahatan korupsi skala dewa Eddi Tansil, Hendra Rahardja, Samadikun Hartono, Anggoro Widjaja, David Nusa Wijaya, Maria Pauline, Andrian Kiki Ariawan, Eko Adi Putranto, Sherny Konjongiang, Sanyoto Tanuwidjaja, Theo Toemion, Olly Dondokambey, Rusman Lumbatoruan, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus, Aberson M Sihaloho, Jeffey Tongas Lumban Batu, Matheos Pormes, Engelina A Pattiasina, Sengman Tjahja, Basuki, Elizabeth Liman, Yudi Setiawan, Artalyta Suryani dan kaum non muslim lainnya ditutup-tutupi :). Hmm, oke menjawab statemen anda, barusan anda mengaku muslim... Bapak anda Islam, kakek anda Islam.. Kalau anda bilang semua orang Islam maling dan korupsi... Berarti bapak anda juga maling? Bapak anda koruptor? Kakek anda maling? Kakek anda koruptor? Seluruh leluhur anda maling dan koruptor semua???"
MPA: "?!=÷&£[!÷»,"!¥}±"
Muslim: "Lho kok diam?"
MPA: "Enak aja lu ngomong! Iya bapak gua muslim, kakek gua muslim, kakek-kakek buyut gua juga muslim, gua sudah berpuluh-puluh generasi turun-temurun keluarga muslim, tapi bapak dan kakek-kakek buyut gua bukan maling dan koruptor lah! Gua turunan keluarga baik-baik bukan turunan maling!"
Muslim: "Nah! Jadi yang bersih cuma ahok, dan diluar Ahok dari milyaran umat Islam cuma bapak dan kakek-kakek buyut anda saja yang tidak korupsi?"
MPA: "Bukan gitu... Selain bapak dan kakek-kakek gua pasti banyaklah orang Islam yang gak korupsi! Orang Islam yang baik masih banyaklah"
Muslim: "Nah! Kalo umat Islam yang baik, berakhlak, beradab, berprestasi, santun, jujur dan bersih dari korupsi masih banyak... Alasan apa lagi anda pilih Ahok? Kinerja Ahok buruk, skandal korupsi banyak (baca: Korupsi Ahok), tutur kata dan perilaku teramat kasar, alasan apa lagi mendukung Ahok?"
MPA: "Ya terserah gualah, pokoknya gua cuma mau dukung Ahok, gpp kan gua pilih Ahok? Hak gua ini!"
Muslim: "Anda muslim kan?"
MPA: "Iyalah! Muslim 100%!"
Muslim: "Umat Islam tidak hanya punya hak, TETAPI JUGA PUNYA KEWAJIBAN!"
MPA: "Iya gua tau. Tiap hari gua sholat, bulan Ramadhan gua berpuasa, gua tunaikan zakat, dll. Gua selalu berusaha mentaati segala perintah Allah, dan menjauhi segala laranganNya"
Muslim: "Anda makan daging babi?"
MPA: "Hahaha... Aneh pertanyaan ente. Ya kagaklah!"
Muslim: "Kenapa anda tidak makan babi?"
MPA: "Ya karena Allah SWT Tuhan gua mengharamkan umat Islam memakan daging babi. Agama gua melarang coy, ya gua kagak mau makan babi! Najis tralala babi!"
Muslim: "Anda tau dari mana Allah SWT mengharamkan daging babi?"
MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"
Muslim: "Walaupun kata Ahok dan non muslim lainnya... Daging babi itu enak, daging babi itu gurih, daging babi itu menyehatkan, anda tetap menolak makan babi?"
MPA: "Cuih! Mau enak kek, mau lezat kek, mau menyehatkan kek, bukan urusan gua! Urusan gua adalah Allah SWT Tuhan gua memerintahkan umat Islam TIDAK makan babi, dan sebagai hambanya tentu gua terikat dengan perintah Tuhan gua, ya sampe kiamat gak bakal gua sentuh tuh daging babi! Najis!"
Muslim: "Oke. Bagus. Istri anda berjilbab?"
MPA: "Ya iyalah! Istri gua berjilbab. Dari sebelum menikah sama gua dia udah berjilbab, alhamdulillah istri gua orang yang taat sama agamanya, seorang muslimah yang istiqomah, bukan muslimah Islam KTP yang menyepelekan perintah Allah. Emak gua berjilbab, udah naik haji pula, masa' gak pake jilbab? Malu donk!"
Muslim: "Kenapa mereka berjilbab?"
MPA: "Lha pan Allah SWT yang suruh, menutup aurat itu perintah Allah SWT!"
Muslim: "Tau dari mana Allah SWT menyuruh muslimah menutup aurat?"
MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"
Muslim: "Tapi kata orang liberal kan berjilbab itu budaya Arab, dan banyak kalangan yang bilang 'jilbabkanlah hatimu dulu sebelum jilbabkan auratmu'"
MPA: "Mereka mau teriak itu budaya Arab kek, mau dibilang budaya Cina kek masa bodho amat! Yang gua pegang, taati dan jalani adalah perintah Tuhan gua, bukan kata-kata mereka. Pedoman hidup gua Al-Qur'an bukan Koran! Itu lagi aneh logika jilbabkan hati dulu... Gimana hatimu yang gak bisa kita liat bisa elu jilbabin kalo auratmu yang bisa diliat mata orang kagak bisa elu jilbabin?"
Muslim: "oke.. Kesimpulannya, walaupun katanya babi itu enak, walaupun katanya berjilbab itu budaya Arab dan gak perlu diikuti... Anda tetap mengharamkan babi dan mendukung pemakaian jilbab"?
MPA: "Tepat sekali! Terserah orang lain mau ngomong ape kek! Kalo Allah SWT udah kasih perintah, ayat-ayatnya jelas ada di Al-Qur'an, ya orang Islam wajib menjalankannya! Kalau ngaku Islam tapi menyepelekan apalagi melanggar perintah-perintah Allah... mending sekalian aja keluar dari Islam!"
Muslim: "Kalau Allah SWT melarang umat Islam memilih pemimpin non muslim termasuk Ahok.. Bagaimana?"
MPA: "Ya akan gua taatilah! Masa' perintah Allah untuk tunaikan sholat, perintah Allah untuk tunaikan zakat, perintah Allah untuk berpuasa di bulan Ramadhan, perintah Allah untuk haramkan babi, perintah Allah untuk kaum muslimah berjilbab, semuanya gua taati terus perintah Allah lainnya gua tabrak? Ya insya Allah tanpa gua pilah-pilah SELURUH perintah Allah SWT akan gua turuti!"
Muslim: "Sudah tau perintah Allah haramnya umat Islam memilih pemimpin non muslim?"
MPA: "Belum tau, emang ada?"
Muslim: "Ada, banyak perintah Allah tentang haramnya umat Islam memilih non muslim sebagai pemimpin antara lain di Al-Qur'an ayat: Ali Imran 28, Al Maidah 51, An Nisa 144, Al Maidah 57 dll, sangat banyak ayatnya. Sedikit pesan untuk anda, Jangan cari pembenaran yang kita pikir kita bisa lebih hebat dari apa yg telah Allah perintahkan ke kita. Jangan menyangkal ayat-ayat Allah dengan logika sendiri"
Muslim (Eks MPA): "Astaghfirullahaladzim... Ya Allah Ya Rabbi... " (Mata berkaca-kaca menahan tangis)"
Muslim: "Kenapa saudaraku?"
Muslim (Eks MPA): "Banyak sekali ayat-ayat Allah melarang memilih pemimpin non muslim, Baru tau gua! Allah mengharamkan umat Islam makan daging babi aja gua taati sepenuhnya padahal ayat larangannya dalam Al-Qur'an cuma sedikit, lha ini larangan memilih pemimpin non muslim ayatnya seabreg gini udah gua injak-injak? Malu aku malu ya Allah!!!... Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah kekhilafanku, aku ingin mati dalam iman dan taat kepadamu SEPENUHNYA ya Allah... Maafkan aku ya Allah!!!..."
Muslim: ":) Aamiiin. Tidak ada kata terlambat wahai saudaraku. Allah Maha Pengampun, Allah Maha Pemurah. Yang penting setelah tau perintah Allah, ya kesalahannya jangan diulang lagi"
Muslim (Eks MPA): "Tentu! Terima kasih saudaraku! Sekarang gua akan memberitahukan kepada umat Islam lainnya keberadaan ayat-ayat Al-Qur'an tentang haramnya memilih pemimpin kafir"
Muslim: "Baguslah. Karena memang kewajiban sesama umat Islam untuk saling mengingatkan :)" (TS)
Salah satunya yang terbaru adalah sebuah dialog panjang antara seorang muslim dengan seorang muslim pendukung Ahok. Isi dialog bertema “Dialog Muslim Vs Muslim Pendukung Ahok: Mematahkan Logika Muslim Pendukung Ahok” tersebut tersebar deras di berbagai media sosial.
Berikut petikan dialog soal pilihan politik tersebut:
DIALOG MUSLIM VS MUSLIM PENDUKUNG AHOK: MEMATAHKAN LOGIKA MUSLIM PENDUKUNG AHOK
Muslim Pendukung Ahok (MPA): "Gua Muslim tapi gua dukung Ahok. Hidup Ahok!"
Muslim: "Kalo yang non muslim dukung Ahok, wajar karena faktor sentimen agama. Tapi kenapa anda yang muslim dukung Ahok?"
MPA: "Semua orang Islam maling, semua orang Islam korupsi, yang bersih cuma Ahok!"
Muslim: "Semua orang Islam maling? Semua orang Islam korupsi? Yang bersih cuma Ahok? Kata siapa?"
MPA: "Ya baca aja Kompas, Detik, Tempo dan Tribunnews cs, tiap hari kan dimuat berita betapa bagusnya Ahok, dan dimuat berita korupsi orang-orang Islam. Makanya gua dukung Ahok. Ya, semua orang Islam maling, semuanya korupsi!"
Muslim: "Ooh media-media itu, pantes saja :), kerjaan media sekuler dan anti Islam ya memang gitu, memberitakan yang buruk-buruk tentang umat Islam, tapi kejahatan-kejahatan korupsi skala dewa Eddi Tansil, Hendra Rahardja, Samadikun Hartono, Anggoro Widjaja, David Nusa Wijaya, Maria Pauline, Andrian Kiki Ariawan, Eko Adi Putranto, Sherny Konjongiang, Sanyoto Tanuwidjaja, Theo Toemion, Olly Dondokambey, Rusman Lumbatoruan, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus, Aberson M Sihaloho, Jeffey Tongas Lumban Batu, Matheos Pormes, Engelina A Pattiasina, Sengman Tjahja, Basuki, Elizabeth Liman, Yudi Setiawan, Artalyta Suryani dan kaum non muslim lainnya ditutup-tutupi :). Hmm, oke menjawab statemen anda, barusan anda mengaku muslim... Bapak anda Islam, kakek anda Islam.. Kalau anda bilang semua orang Islam maling dan korupsi... Berarti bapak anda juga maling? Bapak anda koruptor? Kakek anda maling? Kakek anda koruptor? Seluruh leluhur anda maling dan koruptor semua???"
MPA: "?!=÷&£[!÷»,"!¥}±"
Muslim: "Lho kok diam?"
MPA: "Enak aja lu ngomong! Iya bapak gua muslim, kakek gua muslim, kakek-kakek buyut gua juga muslim, gua sudah berpuluh-puluh generasi turun-temurun keluarga muslim, tapi bapak dan kakek-kakek buyut gua bukan maling dan koruptor lah! Gua turunan keluarga baik-baik bukan turunan maling!"
Muslim: "Nah! Jadi yang bersih cuma ahok, dan diluar Ahok dari milyaran umat Islam cuma bapak dan kakek-kakek buyut anda saja yang tidak korupsi?"
MPA: "Bukan gitu... Selain bapak dan kakek-kakek gua pasti banyaklah orang Islam yang gak korupsi! Orang Islam yang baik masih banyaklah"
Muslim: "Nah! Kalo umat Islam yang baik, berakhlak, beradab, berprestasi, santun, jujur dan bersih dari korupsi masih banyak... Alasan apa lagi anda pilih Ahok? Kinerja Ahok buruk, skandal korupsi banyak (baca: Korupsi Ahok), tutur kata dan perilaku teramat kasar, alasan apa lagi mendukung Ahok?"
MPA: "Ya terserah gualah, pokoknya gua cuma mau dukung Ahok, gpp kan gua pilih Ahok? Hak gua ini!"
Muslim: "Anda muslim kan?"
MPA: "Iyalah! Muslim 100%!"
Muslim: "Umat Islam tidak hanya punya hak, TETAPI JUGA PUNYA KEWAJIBAN!"
MPA: "Iya gua tau. Tiap hari gua sholat, bulan Ramadhan gua berpuasa, gua tunaikan zakat, dll. Gua selalu berusaha mentaati segala perintah Allah, dan menjauhi segala laranganNya"
Muslim: "Anda makan daging babi?"
MPA: "Hahaha... Aneh pertanyaan ente. Ya kagaklah!"
Muslim: "Kenapa anda tidak makan babi?"
MPA: "Ya karena Allah SWT Tuhan gua mengharamkan umat Islam memakan daging babi. Agama gua melarang coy, ya gua kagak mau makan babi! Najis tralala babi!"
Muslim: "Anda tau dari mana Allah SWT mengharamkan daging babi?"
MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"
Muslim: "Walaupun kata Ahok dan non muslim lainnya... Daging babi itu enak, daging babi itu gurih, daging babi itu menyehatkan, anda tetap menolak makan babi?"
MPA: "Cuih! Mau enak kek, mau lezat kek, mau menyehatkan kek, bukan urusan gua! Urusan gua adalah Allah SWT Tuhan gua memerintahkan umat Islam TIDAK makan babi, dan sebagai hambanya tentu gua terikat dengan perintah Tuhan gua, ya sampe kiamat gak bakal gua sentuh tuh daging babi! Najis!"
Muslim: "Oke. Bagus. Istri anda berjilbab?"
MPA: "Ya iyalah! Istri gua berjilbab. Dari sebelum menikah sama gua dia udah berjilbab, alhamdulillah istri gua orang yang taat sama agamanya, seorang muslimah yang istiqomah, bukan muslimah Islam KTP yang menyepelekan perintah Allah. Emak gua berjilbab, udah naik haji pula, masa' gak pake jilbab? Malu donk!"
Muslim: "Kenapa mereka berjilbab?"
MPA: "Lha pan Allah SWT yang suruh, menutup aurat itu perintah Allah SWT!"
Muslim: "Tau dari mana Allah SWT menyuruh muslimah menutup aurat?"
MPA: "Ya dari Al-Qur'anlah, pedoman umat Islam kan Al-Qur'an"
Muslim: "Tapi kata orang liberal kan berjilbab itu budaya Arab, dan banyak kalangan yang bilang 'jilbabkanlah hatimu dulu sebelum jilbabkan auratmu'"
MPA: "Mereka mau teriak itu budaya Arab kek, mau dibilang budaya Cina kek masa bodho amat! Yang gua pegang, taati dan jalani adalah perintah Tuhan gua, bukan kata-kata mereka. Pedoman hidup gua Al-Qur'an bukan Koran! Itu lagi aneh logika jilbabkan hati dulu... Gimana hatimu yang gak bisa kita liat bisa elu jilbabin kalo auratmu yang bisa diliat mata orang kagak bisa elu jilbabin?"
Muslim: "oke.. Kesimpulannya, walaupun katanya babi itu enak, walaupun katanya berjilbab itu budaya Arab dan gak perlu diikuti... Anda tetap mengharamkan babi dan mendukung pemakaian jilbab"?
MPA: "Tepat sekali! Terserah orang lain mau ngomong ape kek! Kalo Allah SWT udah kasih perintah, ayat-ayatnya jelas ada di Al-Qur'an, ya orang Islam wajib menjalankannya! Kalau ngaku Islam tapi menyepelekan apalagi melanggar perintah-perintah Allah... mending sekalian aja keluar dari Islam!"
Muslim: "Kalau Allah SWT melarang umat Islam memilih pemimpin non muslim termasuk Ahok.. Bagaimana?"
MPA: "Ya akan gua taatilah! Masa' perintah Allah untuk tunaikan sholat, perintah Allah untuk tunaikan zakat, perintah Allah untuk berpuasa di bulan Ramadhan, perintah Allah untuk haramkan babi, perintah Allah untuk kaum muslimah berjilbab, semuanya gua taati terus perintah Allah lainnya gua tabrak? Ya insya Allah tanpa gua pilah-pilah SELURUH perintah Allah SWT akan gua turuti!"
Muslim: "Sudah tau perintah Allah haramnya umat Islam memilih pemimpin non muslim?"
MPA: "Belum tau, emang ada?"
Muslim: "Ada, banyak perintah Allah tentang haramnya umat Islam memilih non muslim sebagai pemimpin antara lain di Al-Qur'an ayat: Ali Imran 28, Al Maidah 51, An Nisa 144, Al Maidah 57 dll, sangat banyak ayatnya. Sedikit pesan untuk anda, Jangan cari pembenaran yang kita pikir kita bisa lebih hebat dari apa yg telah Allah perintahkan ke kita. Jangan menyangkal ayat-ayat Allah dengan logika sendiri"
Muslim (Eks MPA): "Astaghfirullahaladzim... Ya Allah Ya Rabbi... " (Mata berkaca-kaca menahan tangis)"
Muslim: "Kenapa saudaraku?"
Muslim (Eks MPA): "Banyak sekali ayat-ayat Allah melarang memilih pemimpin non muslim, Baru tau gua! Allah mengharamkan umat Islam makan daging babi aja gua taati sepenuhnya padahal ayat larangannya dalam Al-Qur'an cuma sedikit, lha ini larangan memilih pemimpin non muslim ayatnya seabreg gini udah gua injak-injak? Malu aku malu ya Allah!!!... Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah kekhilafanku, aku ingin mati dalam iman dan taat kepadamu SEPENUHNYA ya Allah... Maafkan aku ya Allah!!!..."
Muslim: ":) Aamiiin. Tidak ada kata terlambat wahai saudaraku. Allah Maha Pengampun, Allah Maha Pemurah. Yang penting setelah tau perintah Allah, ya kesalahannya jangan diulang lagi"
Muslim (Eks MPA): "Tentu! Terima kasih saudaraku! Sekarang gua akan memberitahukan kepada umat Islam lainnya keberadaan ayat-ayat Al-Qur'an tentang haramnya memilih pemimpin kafir"
Muslim: "Baguslah. Karena memang kewajiban sesama umat Islam untuk saling mengingatkan :)" (TS)
Tag :
Hikmah & Keluarga