Kemarahan makin meninggi lantaran selain
ada aksi pungli, dikabarkan juga ada dua dari 40 ODK penerima dana
bantuan dari Kemensos itu sudah dinyatakan meninggal dunia dan satu lagi
tidak diketahui dimana alamatnya. Sementara, dananya tetap cair terus.
Pihak Kemensos pun menyatakan akan menurunkan tim dari Inspektorat Jenderal untuk melakukan pengusutan.
"Itu dana untuk kaum disabilitas, ini
masalah sensitif. Dana yang sudah dipungli itu harus dikembalikan. Kami
juga akan mengirimkan tim inspektorat ke sana," cetus Kepala Bagian
Humas Kemensos, Benny Setia Nugraha, kepada JPNN kemarin (13/10).
Diberitakan, ada pengakuan dari Ponidi,
salah seorang penerima bantuan sejak 2012. Namun, lanjut Pinodi, dia
harus menyetorkan Rp 150 ribu kepada CP setiap kali pencairan. Bantuan
Rp300 ribu per bulan, dicairkan lewat Kantor Pos, sekali empat bulan.
Pengakuan serupa disampaikan M br Saragih, yang anaknya menyandang
cacat.
CP saat itu menjabat Kepala Bidang Kesra
Bantuan Sosial dan Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja. Sejak CP diganti pejabat lain, aksi pungli sudah berakhir.
"Tapi uang pungli itu harus
dikembalikan. Inspektorat daerah yang mesti bergerak dulu. Tapi nanti
kami dari Inspektorat juga akan turun," tegas Benny, yang juga pernah
bertugas di bagian Inspektorat Jenderal Kemensos itu.
Dijelaskan, uang yang diserahkan
langsung ke ODK itu merupakan bantuan untuk biaya hidup. Di luar itu,
ada lagi bantuan untuk pemberdayaan yang dipergunakan untuk kegiatan
pemberian keterampilan ODK. "Sedang untuk operasional, juga ada dananya
sendiri," terang Benny.
Terkait adanya dua ODK yang sudah
meninggal tapi dana masih bisa dicairkan, Benny menuding itu disebabkan
pejabat terkait malas melakuka verifikasi. "Mestinya diverifikasi, kalau
sudah meninggal, dananya dialihkan kepada yang lain," cetusnya.
Nah, rupanya, bukan hanya ODK saja yang
dikabarkan dipungli. Program bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pada
tahun 2013 juga diduga dipotong oleh CP.
Pada tahun 2013, Kementerian Sosial
merealisasikan anggaran Rp400 juta ke Siantar untuk membantu KUBE
sebanyak 20 kelompok. Masing-masing menerima Rp20 juta. Ketika itu,
Kepala Bidang Kesra Bantuan Sosial dan Rehabilitasi Sosial juga diduduki
oleh CP.
"Terimakasih. Ini informasi penting. Kami akan segera kirim Inspektorat ke sana," pungkas Benny (jpnn)
Tag :
nasional