
Berdasar kabar terbaru, Koalisi Merah
Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPRD DKI akan menjadi
kekuatan utuh. Misi mereka satu, yakni menggulirkan hak interpelasi
untuk mendongkel Ahok dari kursi DKI I.
Sumber Jawa Pos di DPRD DKI menyebutkan,
untuk memuluskan rencana itu, Ketua Presidium KMP Jakarta Muhamad
Taufik berkomunikasi dengan Ketua DPD PDIP DKI Boy Bernadi Sadikin.
Mereka merancang skenario.
Tahap pertama, KMP mendukung Boy duduk
di kursi Wagub. Namun, setelah beberapa saat, KIH dan KMP bersatu untuk
menggulingkan Ahok.
’’Iya, dong. Kalau Ahok turun, otomatis
Wagub yang naik menjadi gubernur. Itu langsung diminta Taufik loh,’’
kata sumber tersebut.
Kemudian kekosongan kursi Wagub diisi
kader Gerindra. Sebagai Ketua DPD Gerindra, Taufik amat berpeluang.
Maklum, selama ini Gerindra memang memendam dendam ’’kesumat’’ kepada
Ahok.
Sebab, mantan bupati Belitung Timur yang
diusung Gerindra saat Pilkada 2012 tersebut memilih mundur dari partai.
Karena itu, Taufik pun terus menggalang kekuatan agar Ahok tidak nyaman
menduduki kursi gubernur.
’’Hak interpelasi itu merupakan pintu
pertama untuk menjatuhkan Ahok. Nanti, ada hak-hak lain untuk mengoreksi
kinerja Ahok,’’ ujar sumber tersebut.
Salah satunya adalah rendahnya serapan
APBD 2014, yakni sekitar 31 persen. Sebab, tahun-tahun sebelumnya
serapan anggaran tidak kurang dari 80 persen. Rendahnya pendapatan asli
daerah (PAD) tahun ini juga bisa menjadi masalah serius di dewan.
Sementara itu, terkait dengan tawaran
tersebut, KIH belum merespons serius. Namun, bukan tidak mungkin KIH
bergerak mendukung misi KMP. ’’Namanya politik, semuanya bisa saja
terjadi,’’ terang sumber itu.
Dia menambahkan, kemungkinan besar,
dalam waktu dekat, ada pertemuan lanjutan antara pentolan KIH dan KMP.
’’Yang pasti, mereka juga membahas posisi Wagub,’’ terangnya.
Secara terpisah, Ketua DPD PDIP DKI
Jakarta Boy Bernadi Sadikin membantah bertemu dengan Muhammad Taufik.
Dia juga berkilah tidak pernah menjalin komunikasi dengan KMP.
’’Komunikasi saja tidak pernah, apalagi mendukung hak interpelasi mereka,’’ tegasnya kepada Jawa Pos.
Soal posisi Wagub, Boy menyerahkannya
kepada Ahok dan DPP PDIP. ’’Itu kan ranah mereka (DPP dan Ahok). Tetapi,
sejauh apa, saya belum mengetahui pasti,’’ terangnya.
Tetapi, Ketua Presidium KMP Jakarta
Muhamad Taufik juga membantah pertemuan tersebut. Dia mengatakan, selama
ini pihaknya menjalin komunikasi dengan Boy hanya sebatas pertemuan.
’’Masalah interpelasi tidak ada kaitannya dengan posisi Wagub atau
gubernur,’’ jelas dia.
Dia menegaskan tidak mudah menggalang komunikasi dengan KIH. Sebab, pihaknya harus lebih dahulu berembuk dengan para anggota presidium, yakni Fraksi PPP, Fraksi Golkar, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, dan PAN.(jpnn)
Tag :
Daerah